Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Pergerakan pasar uang dan pasar saham Indonesia hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen ekonomi domestik dan faktor eksternal.
Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, dari domestik pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis hari ini yang diperkirakan akan membaik.
Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV akan mencapai 4,86% yoy, lebih baik dari Kuartal III sebesar 4,73% yoy.
Ini dengan melihat faktor realisasi belanja pemerintah lebih baik dikuartal IV dan meningkatnya konsumsi rumah tangga karena inflasi yang cenderung rendah.
Lana bilang, konsumsi rumah tangga masih penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, ditambah dari hasil aktivitas perdagangan (ekspor-impor) dan belanja pemerintah. Sedangkan investasi swasta masih cenderung turun.
Namun Lana menperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV masih akan minus 1,77% qtq atau 4,89% yoy.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 diprediksi mencapai 4,72%.
Namun, sesuai pengumuman BPS, pertumbuhan ekonomi 2015 malah lebih tinggi dari prediksi Lana, yakni 4,79%.
Sedangkan sentimen dari eksternal yang akan mempengaruhi pasar datang dari Bank Sentral Cina (PBoC) yang kembali menaikkan yuan’s reference ratenya 0,16% yoy menjadi 6,5419 pe dollar AS.
Ini merupakan yang tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Lana bilang, kenaikan tersebut sebagai antisipasi kemungkinan spekulasi selama libur panjang hari raya Imlek minggu depan.
Naiknya reference rate ini menguatkan yuan sehingga melemahkan dolar AS. Dengan begitu Rupiah berpotensi menguat.
Hari ini Lana menperkirakan rupiah akan cenderung menguat dikisaran Rp13.580-Rp13.630 per USD.
Sementara bursa Asia diperkirakan akan berlanjut menguat karena indeks futurenya tercatat hijau. Namun masih ada potensi koreksi karena turunnya harga minyak mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News