Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah menunggu pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di pasar spot Kamis (4/2), rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat 0,94% menjadi 13.640 dibanding sehari sebelumnya.
Pergerakannya selaras dengan kurs tengah Bank Indonesia (BI) yang menguat 0,69% ke 13.662. Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI, mengatakan, pergerakan rupiah searah dengan mata uang Asia lain.
"Penguatan rupiah didominasi faktor global, yakni kenaikan harga minyak mentah dunia serta terkoreksinya dollar AS," ujar Trian.
Maklum, data ekonomi AS melemah. Lalu ada keraguan Presiden The Fed wilayah New York melanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menambahkan, penguatan rupiah kemarin terdorong tingkat kepercayaan konsumen Indonesia Januari 2016 yang naik ke level 112,6 dari bulan sebelumnya 107,5.
Pada Jumat (5/1), rupiah diprediksi menguat di 13.580-13.800. Trian bilang, rupiah hari ini bakal menunggu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2015 yang diprediksi naik menjadi 4,8%-4,9% dibanding kuartal sebelumnya 4,73%.
Dari sisi AS, dollar AS berpotensi melemah lantaran klaim pengangguran dan pemesanan pabrik diprediksi memburuk. Prediksinya, rupiah bergerak di 13.590-13.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News