kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan rupiah sepekan ini tak bertahan lama


Jumat, 03 Januari 2020 / 19:29 WIB
Penguatan rupiah sepekan ini tak bertahan lama


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah yang cenderung menguat di pekan ini tidak berlangsung lama akibat geopolitik kembali memanas. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (3/1), rupiah melemah 0,27% ke Rp 13.930 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan rupiah masih menguat 0,16%.

Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,03% ke Rp 13.899 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah menguat 0,41%.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, di awal pekan rupiah sempat cenderung menguat karena mendapat katalis positif dari kesepakatan fase satu AS dan China. Alhasil, pelemahan dolar AS cenderung membuat rupiah menguat. Namun, penguatan rupiah berhenti di akhir pekan karena faktor teknikal.

Baca Juga: Rupiah di pasar spot ditutup melemah ke level Rp 13.930 per dolar AS

Untuk sepekan depan, Lukman memproyeksikan penguatan rupiah akan terbatas karena tertekan sentimen defisit neraca perdagangan. Apalagi, eskalasi geopolitik yang kembali muncul dari AS dan Iran berpotensi membuat rupiah bergerak melemah di pekan depan.

Senada, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan rupiah sepekan depan berpotensi melemah karena kenaikan harga minyak dunia setelah hubungan AS dan Iran kembali memanas. "Harga minyak naik akan menekan pergerakan rupiah, persoalan AS dan Iran berpotensi akan berlanjut," kata Josua, Jumat (3/1).

Namun, Josua optimistis pergerakan rupiah masih tetap bisa stabil karena intervensi BI. Selain itu, Josua memproyeksikan cadangan devisa di Desember 2019 bisa membaik dan membawa katalis positif bagi rupiah.

Baca Juga: BI: Arus modal asing masuk sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 224,2 triliun

Senada, Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah di pekan depan tidak akan jauh berbeda dari rentang rupiah pekan ini, karena BI terus menjaga kestabilan rupiah.

Baik Josua dan Lukman memproyeksikan rentang rupiah sepekan depan di  Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×