Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Ketenangan pasar global memberi katalis positif bagi rupiah. Di pasar spot, Rabu (29/6) valuasi rupiah terangkat 0,24% ke level Rp 13.157 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah melesat lebih tinggi yakni 0,67% di level Rp 13.166 per dollar AS.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures memaparkan disahkannya UU Tax Amnesty ini memberikan harapan ke pasar akan tingginya jumlah dana yang masuk dan terserap. Jelas jika hal ini terjadi akan memberikan suntikan positif bagi mata uang Garuda.
“Penguatan tipis Kamis (30/6) masih mungkin terjadi,” duga Faisyal. Sebab, kekuatan dalam negeri masih akan mendominasi pergerakan. Selain mulai munculnya sikap wait and see jelang libur panjang di tanah air.
Untuk dari sisi eksternal sendiri, spekulasi pasca Brexit sudah mereda dan memberikan stabilisasi pada pasar keuangan dan saham global. Ini juga beri ketenangan pergerakan bagi rupiah. “Begitu juga diprediksi data ekonomi AS yang akan rilis masih akan cenderung negatif dan bisa menekan USD lebih dalam lagi untuk jangka pendek,” kata Faisyal.
Di sisi lain, ada dugaan di pasar bahwa kenaikan suku bunga The Fed belum akan terjadi dalam waktu dekat, yakni FOMC Juli 2016. Mempertimbangkan kondisi pasar global yang masih rentan. Tentunya ini juga beri angin segar bagi rupiah. "Sehingga keunggulan rupiah masih bisa berlanjut walau mungkin lebih tipis," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
