kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan IHSG tertahan akibat pelemahan indeks manufaktur Indonesia


Senin, 01 Juli 2019 / 20:52 WIB
Penguatan IHSG tertahan akibat pelemahan indeks manufaktur Indonesia


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal semester dua ini ditutup menguat 0,33% di level 6.379,69 dengan aksi beli investor cukup besar di level Rp 761,92 miliar.

"Penguatan ini tertahan setelah sempat cukup optimistis di awal sesi," jelas Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (1/7).

Lanjar menjelaskan turunnya indeks manufaktur PMI Indonesia menjadi penyebab utamanya. IHS Markit baru saja merilis Indeks manufaktur PMI Indonesia per Juni 2019 turun di level 50,6. Padahal bulan sebelumnya indeks manufaktur ini berada di level 51,6.

Penyebab lainnya, data inflasi juga menunjukkan perlambatan secara tahunan (yoy) yaitu 3,28% pada bulan Juni, sedangkan pada bulan sebelumnya inflasi tercatat 3,32% yoy. Lanjar menjelaskan kenaikan harga makanan tidak mampu menopang pertumbuhan inflasi karena harga transportasi yang melambat cukup signifikan dari 3,58% yoy menjadi 1,91% yoy.

Ditambah dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia (World Bank) dari 5,2% menjadi 5,1% tahun ini, dan inflasi hingga akhir tahun diproyeksikan mendekati level 3%. "Proyeksi pertumbuhan Bank Dunia menahan optimisme ekuitas di Indonesia," jelas dia.

Lebih lanjut, Lanjar menjelaskan kondisi pergerakan IHSG masih di bawah tren bearish sehingga bayangan terkoreksi dalam jangka waktu dekat masih cukup besar. Indikator relative strength index juga bergerak cukup mahal dengan stochastic yang semakin jenuh pada area overbought. Sehingga Reliance Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akan bergerak kembali mencoba menguat namun tertahan dengan support-resistance, di level 6.310 hingga 6.400.

Adapun saham yang masih bisa dicermati adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Lanjar menambahkan, di awal pekan ini bursa saham Asia mayoritas ditutup menguat. Indeks Nikkei tercatat menguat 2,13%, TOPIX menguat 2,17% dan Shanghai menguat 2,88%. Penguatan ini ditopang oleh kemajuan soal perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di pertemuan KTT-G20 akhir pekan lalu yang memberi sentimen positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×