kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.177   87,95   1,09%
  • KOMPAS100 1.133   13,82   1,23%
  • LQ45 809   12,89   1,62%
  • ISSI 287   1,60   0,56%
  • IDX30 422   7,05   1,70%
  • IDXHIDIV20 479   8,93   1,90%
  • IDX80 126   1,52   1,22%
  • IDXV30 134   0,45   0,34%
  • IDXQ30 134   2,33   1,77%

Penguatan IHSG Mulai Terbatas, Cek Proyeksi & Rekomendasi Saham untuk Selasa (21/10)


Selasa, 21 Oktober 2025 / 06:55 WIB
Penguatan IHSG Mulai Terbatas, Cek Proyeksi & Rekomendasi Saham untuk Selasa (21/10)
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (22/09/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 173,32 poin atau 2,19% ke 8.088,97 pada akhir perdagangan Senin (20/10/2025).Namun sinyal penguatan ini diperkirakan akan mulai terbatas pada perdagangan Selasa (20/10/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/09/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 173,32 poin atau 2,19% ke 8.088,97 pada akhir perdagangan Senin (20/10/2025).Namun sinyal penguatan ini diperkirakan akan mulai terbatas pada perdagangan Selasa (20/10/2025).

Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan kenaikan IHSG sejalan dengan penguatan bursa global dan Asia serta penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

"Penguatan IHSG kami perkirakan rebound akibat tekanan jual yang dialami pada beberapa waktu lalu, dan juga didorong oleh penguatan dari sektor finance dan energi," kata Herditya kepada Kontan, Senin (20/10/2025).

Secara terpisah, pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana menerangkan kenaikan indeks menandai sinyal kuat bahwa IHSG tengah memasuki fase reli baru setelah sempat terkoreksi beberapa pekan terakhir. 

Kenaikan IHSG dipimpin oleh sektor perbankan yang menguat 3,38%. Saham-saham big caps seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 5,14%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 6,32%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 6,17%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 5% menjadi motor utama penggerak pasar. 

Baca Juga: IHSG Melesat 2,19% ke 8.088 Hari Ini (20/10), Asing Borong BBCA, DEWA, ASII

Katalis utama penguatan sektor perbankan berasal dari kombinasi faktor makro dan fundamental korporasi. Dari sisi makro, ekspektasi penurunan suku bunga global tahun depan meningkatkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan kredit dan perbaikan margin perbankan domestik.

Sementara dari sisi korporasi, kabar positif datang dari BBCA yang mengumumkan rencana buyback saham senilai maksimal Rp 5 triliun dengan harga maksimum Rp 9.200 per saham untuk menjaga stabilitas harga di tengah volatilitas pasar. 

Dari sisi kinerja, BBCA juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang solid. Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, laba bersih konsolidasian BBCA mencapai Rp 43,39 triliun, naik 5,65% year-on-year (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 41,07 triliun. Peningkatan ini menunjukkan ketahanan fundamental BBCA di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. 

Tak heran jika saham BBCA menjadi incaran investor asing dengan nilai akumulasi mencapai Rp894 miliar pada perdagangan hari ini, sementara BMRI, BBNI, dan BBRI masih mencatatkan net sell masing-masing Rp 239 miliar, Rp 66 miliar dan Rp 30 miliar.

Rekomendasi saham

Untuk perdagangan Selasa (21/10/2025), Herditya memperkirakan penguatan IHSG cenderung terbatas dengan support 8.064 dan resistance 8.131. Ia memproyeksikan laju IHSG masih disertai dengan euforia dari rebound IHSG dan juga pergerakan emiten-emiten perbankan jelang rilis laporan keuangan.

Sementara, Hendra melihat secara teknikal IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji area resistance di 8.148 dengan potensi menembus level psikologis 8.200, bahkan membuka ruang menuju level all-time high (ATH) baru di kisaran 8.300 jika momentum positif berlanjut.

Baca Juga: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham, Selasa (21/10), Jelang Pengumuman BI Rate

Ia memprediksi BBCA berpotensi menuju target price Rp 8.100 dengan potensi lanjutan ke 8.600. BMRI berpeluang menguji target harga terdekat di Rp 4.450 dan target harga lanjutan di Rp 4.750, sementara BBNI berpotensi menuju Rp 4.150 hingga Rp 4.290, dan BBRI mengarah ke Rp 3.980.

Momentum penguatan sektor perbankan ini juga diperkirakan menular ke sektor properti, otomotif, dan konsumer siklikal yang sensitif terhadap penurunan suku bunga.

Disisi lain, Herditya membagikan rekomendasi saham yang layak dicermati investor antara lain CDIA di target harga Rp 1.915-Rp 2.020, MIDI dengan target harga Rp 454-Rp 460, dan BBCA pada level target Rp 8.100-Rp 8.300.

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG Jelang Putusan Suku Bunga BI di Pekan Ini

Menarik Dibaca: Daftar Serial Horor Ryan Murphy, Ada Kisah Nyata Pembunuh Berantai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×