Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling pun berhasil mencatatkan penguatan atas the greenback yang masih loyo. Meski penguatan tersebut minim dukungan data ekonomi Inggris yang signifikan.
Mengutip Bloomberg, Senin (27/3) pukul 12.15 WIB pairing GBP/USD melesat 0,47% ke level 1,2532 dibanding hari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International menuturkan pelemahan USD jadi pemicu utama keunggulan poundsterling. Sebab jika berkaca dari sisi fundamental, sentimen seputar hard Brexit masih terus membayangi pergerakan sterling.
"Pasar melihat bagaimana kebijakan yang diambil Perdana Menteri Inggris, Theresa May dalam mekanisme penerbitan artikel 50," kata Anthonius. Hal tersebut yang membayangi pergerakan poundsterling dengan beban negatif.
Karena kalau berkaca dari sisi fundamental perekonomian, AS masih jauh lebih baik untuk jangka panjang. Hanya saja memang untuk waktu dekat ini, performa AS tertekan data yang buruk sehingga menguntungkan sterling.
Dari sisi teknikal hari ini, Anthonius menjelaskan berdasarkan price action analysis pasangan GBP/USD terlihat berpeluang membentuk pola double top. Yang mana pola ini biasa diikuti dengan momentum bearish divergence. Idealnya hal ini terus menarik turun pasangan GBP/USD hingga ke level support berikutnya.
"Sebaiknya sell on strength jika berkaca dari fundamental dan teknikal tersebut," ungkap Anthonius. Hal tersebut dengan mempertimbangan support di kisaran 1,2109 - 1,2247 dan resistance antara 1,2568 - 1,2705.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News