Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Euro salip keunggulan yen meski diprediksi penguatan ini tidak akan bertahan lama. Mengutip Bloomberg, Kamis (8/9) pukul 16.45 WIB pasangan EUR/JPY ikut terangkat 0,27% ke level 114,66 dibanding hari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International Futures mengungkapkan data-data ekonomi secara umum dinilai cukup baik, namun bulan ini belum ada kenaikan signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Sehingga ekonomi Eropa sebenarnya masih sama dipandang belum pulih.
“Masalah inflasi dan stimulus masih menjadi topik utama dalam rapat ECB disamping perbaikan ekonomi karena brexit,” tutur Edyson.
Kini pasar memang tengah menanti hasil rapat ECB. Diprediksi tidak akan ada pemangkasan suku bunga lanjutan mengingat suku bunga ECB saat ini sudah di level 0,00%. Tinggal nanti bagaimana arah pernyataan Mario Draghi, Gubernur ECB mengenai pelonggaran moneter lanjutan dan prospek ekonomi Eropa.
Namun selama nada pidato Draghi masih terjaga dari dovish peluang euro untuk pertahankan penguatan terbatas masih ada. Sementara dari sisi yen sendiri tekanan datang setelah data neraca berjalan Juli 2016 yang surplusnya turun dari 1,65 triliun yen menjadi 1,45 triliun yen.
Hanya memang tekanan turunnya terbatas karena “pertumbuhan ekonomi Jepang positif dan peran sebagai safe haven juga mendukung posisi yen,” jelas Edyson.
Edyson menduga posisi EUR/JPY punya kans berbalik arah. “Sedikit saja arah pernyataan negatif maka keadaan ekonomi kedua negara menjadi kontras,” katanya.
Setelah data pertumbuhan ekonomi yang positif, jelas fundamental Eropa dan Jepang menjadi sangat berbeda. Semua tergantung pada hasil rapat ECB nantinya. Itu pun pelemahan akan terbatas jika data aktivitas industri Jepang kembali buruk seperti dugaan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News