kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Euro pun merosot di depan yen


Senin, 05 September 2016 / 19:18 WIB
Euro pun merosot di depan yen


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski data ekonomi Eropa positif, euro gagal manfaatkan ruang unggul atas yen. Sebab mata uang Negeri Sakura dapatkan keuntungan dari pidato Gubernur The Fed dipandang positif oleh pasar.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/9) pukul 16.35 WIB pairing EUR/JPY yang menukik 0,70% di level 115,15 dibanding hari sebelumnya.

Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka menuturkan sebenarnya data ekonomi Eropa tergolong positif. Hanya saja penguatan yen tidak mampu dibendung oleh euro. Sebab, data manufaktur jasa Spanyol, Italia, dan Prancis dibayangi oleh data manufaktur jasa Jerman yang menukik turun.

“Walau penjualan ritel Eropa Agustus 2016 naik dari minus 0,1% menjadi 1,1% tapi posisi euro tertekan oleh penguatan yen yang terjadi hampir terhadap mayoritas mata uang dunia,” imbuh Suluh.

Sedangkan di sisi yen, dukungan datang dari pidato Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda yang memberikan ruang luas untuk pelonggaran stimulus moneter lanjutan pada rapat BOJ 21 September 2016 mendatang.

Bahkan Kuroda menyebutkan kebijakan tersebut tidak hanya terbatas pada pemangkasan suku bunga atau pertambahan program pembelian aset saja, tapi juga terbuka pada terobosan kebijakan lain.

Selain juga kini pasar sedang berhati-hati terhadap euro menjelang pertemuan European Central Bank (ECB) yang akan berlangsung pekan ini. Pasar akan menyoroti sejauh apa ECB akan melakukan aksi untuk menggenjot perekonomian Eropa ke depannya.

Suluh menduga pasangan EUR/JPY masih berpotensi untuk lanjutkan pelemahan. “Kalau yen sudah pasti Kuroda mendukung QE lanjutan, sedangkan pasar masih belum tau bagaimana Mario Draghi, Gubernur ECB menangani gejolak ekonomi global terhadap ekonomi Eropa,” tutur Suluh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×