Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Si kuning emas harus telan koreksi setelah menyentuh level tertingginya dalam tiga pekan terakhir. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) jadi katalis negatif yang menjegal laju harga emas.
Mengutip Bloomberg, Jumat (10/6) pukul 16.45 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange terkikis 0,26% ke level US$ 1.269,40 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Salah satu yang menggerus kekuatan emas adalah sajian data klaim pengangguran mingguan AS yang menurun dari 268.000 menjadi 264.000. Ini memberikan tenaga bagi dollar AS untuk terangkat unggul dan menenggelamkan pamor emas.
“Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed memang mengempis. Tapi semua hal yang berkaitan dengan komentar pejabat The Fed dan sajian data ekonomi AS akan memberikan risiko yang bisa menahan tren laju positif harga emas,” tutur Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (10/6).
Peluang kenaikan harga emas masih terbuka pekan depan, mengingat pertemuan FOMC yang akan berlangsung pada 15 Juni 2016 mendatang, akan membuat pelaku pasar cenderung bersikap wait and see. Efeknya, aset safe haven seperti emas akan menarik perhatian pasar dan diunggulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News