Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Dengan demikian, INDY telah resmi memiliki 100% saham Nusantara Resources dan 100% saham Masmindo. Masmindo adalah anak perusahaan Nusantara yang memegang Kontrak Karya (KK) dan mengelola tambang emas Awak Mas.
“Melalui transaksi ini juga, Indika Energy akan mengendalikan Masmindo sepenuhnya, sehingga secara efektif dapat meningkatkan eksposur perusahaan di sektor pertambangan emas,” terang Ricky.
Diversifikasi ke segmen non batubara, khususnya energi hijau, juga dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Emiten pelat merah ini berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di lahan bekas tambangnya yang sudah dibebaskan. PLTS tersebut rencananya akan dibangun di Ombilin (Sumatra Barat), Tanjung Enim (Sumatra Selatan), dan Bantuas (Kalimantan Timur).
Nantinya, kapasitas yang ditargetkan terpasang untuk proyek ini mencapai 200 megawatt (MW) untuk masing-masing pembangkit. Saat ini, proyek PLTS masih dalam tahap pembahasan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bisa menjadi independent power producer (IPP).
Sebagai persiapan untuk masuk ke bisnis PLTS dalam skala besar, PTBA sudah melakukan commercial operation date (COD) PLTS di Bandara Soekarno Hatta yang sudah beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020.
Selanjutnya: Totalindo Eka Persada (TOPS) mampu bukukan laba bersih di kuartal III 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News