Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) di sembilan bulan pertama tahun iini ciamik. Hal ini terlihat dari kenaikan pengguna CASH melesat 33%.
Di sisi lain, transaksi yang mencapai 50% dengan sales volume hingga 91% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).
“Perusahaan memahami bahwa sepanjang paruh pertama 2020, dan untuk beberapa waktu ke depan, pandemi Covid-19 masih akan terus menjadi tantangan serta berpengaruh pada perekonomian nasional. Di tengah tantangan ini, perseroan terus melakukan inovasi dan penyesuaian dari sisi produk dan layanan untuk memperkuat posisinya sebagai payment gateway.” ujar Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan, Jumat (9/10).
Baca Juga: Perluas akses permodalan ke UMKM, Cashlez gandeng Bank Commonwealth
Selama masa pandemi, Cashlez telah melakukan kerjasama strategis dengan beberapa mitra bisnis, bank dan non-bank, diantaranya Fabelio, Artajasa, Bank Commonwealth, ShopeePay, POST, dan Vospay. Berbagai kerjasama yang dilakukan merupakan salah satu strategi Cashlez dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi yang saat ini telah beralih ke non-tunai.
Kinerja positif ini, juga disambut baik oleh para investor tanah air. Dibuktikan dengan harga saham CASH yang secara stabil menunjukkan kenaikan sejak IPO di bulan Mei 2020. Pada bulan September 2020, harga saham CASH yang dicatat di papan akselerasi, terpantau secara rata - rata telah menguat lebih dari 70% dibandingkan harga pada saat IPO.
Selain itu, Cashlez juga menyampaikan adanya minat investor strategis asing yang saat ini sedang dalam tahap penjajakan untuk investasi dan berpartisipasi dalam aksi korporasi selanjutnya.
"Ada investor strategis asing yang tertarik masuk ke perusahaan. Kami sudah selesai menandatangani perjanjian kerahasiaan bersama. Proses selanjutnya adalah due diligence. Nanti setelah ada kesepakatan pasti akan kami umumkan," pungkas Teddy.
Selanjutnya: Transaksi QRIS Cashlez Worldwide Indonesia (CASH) meningkat 38% per bulan sejak April
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News