kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penggiat pasar modal: Pasar lebih optimistis memasuki semester kedua tahun ini


Minggu, 04 Juli 2021 / 22:48 WIB
Penggiat pasar modal: Pasar lebih optimistis memasuki semester kedua tahun ini
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia,


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para penggiat pasar modal optimistis pasar lebih kondusif pada semester kedua tahun ini. Optimisme ini sejalan dengan langkah pemerintah menjalankan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan program vaksinasi yang masif.

Ekonom Ciptadana Sekuritas Nicko Yosafat menyebut, optimisme itu juga sejalan dengan komitmen pemerintah yang mengerek porsi alokasi anggaran stimulus melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kesehatan dari 12,1% pada 2020 menjadi 25,2% tahun ini.

Selain itu, pengaruh positif kondisi global membuat optimisme kian kuat. “World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun sekitar 5,6% sedangkan IMF 6% secara tahunan, terdorong oleh perkembangan vaksinasi,” ujarnya dalam kegiatan investment talk yang diselenggarakan oleh D'ORIGIN Financial and Business Advisory dan IGICO Advisory, Minggu (4/7).

Baca Juga: Sudah naik signifikan dalam sepekan, saham-saham ini masih bisa dilirik

Nandang Kuswara punggawa Smart Trader Community menambahkan, ada 11 sektor industri yang tercatat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dia merekomendasikan pelaku investasi saham untuk memberikan perhatian lebih di beberapa sektor yang tak terganggu pandemi seperti kesehatan dan teknologi.

Namun dia menyarankan investor untuk berhati-hati jika ingin menanamkan modalnya di sektor-sektor rentan pandemi seperti transportasi, infrastruktur maupun properti.

“Saya melihatnya jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk saat ini sektor kesehatan, teknologi, keuangan return cenderung tinggi. Tapi untuk sektor-sektor seperti transportasi, infrastruktur mungkin baru bisa naik lagi setelah pemulihan satu, dua tahun ke depan,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×