Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di pasar spot, Rabu (3/8) nilai tukar rupiah terkikis 0,24% di level Rp 13.121 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia pelemahan rupiah sekitar 0,27% di level Rp 13.114 per dollar AS.
"Mata uang rupiah kembali bergerak melemah terhadap dollar AS menjelang akan dirilisnya data produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2016," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengutip Antara.
Ia menambahkan bahwa jika hasil rilis PDB Indonesia di atas 5 % maka ruang rupiah untuk terapresiasi kembali terbuka dan bergerak di level Rp13.000 per dollar AS. "Pergerakan nilai tukar rupiah akan mengikuti fundamentalnya," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, program amnesti pajak yang sedang berjalan akan terus mendorong aliran dana repatriasi masuk ke dalam negeri sehingga mendorong permintaan rupiah tinggi yang akhirnya dapat mendorong rupiah terapresiasi.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan dollar AS masih menguat terbatas dikarenakan masih kuatnya pandangan pasar bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga untuk waktu dekat.
"Hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang belum mensinyalkan kenaikan suku bunga AS, dan data pertumbuhan ekonomi AS di bawah perkiraan menahan dollar AS lebih tinggi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News