Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
Chung Ying Lai bilang, untuk mengetahui persepsi publik mengenai NFT, Tokocrypto menggelar survei online beberapa waktu lalu kepada komunitas, terkait pendapat dan pemahaman mereka akan tren NFT.
Dari survei yang dilaksanakan Tokocyrpto pada 5 - 8 Juli 2021 lalu pada 400 responden, sebanyak 67,9% responden memahami NFT sebagai karya seni digital, sementara 23,8% responden menjawab token digital, sementara sisanya menjawab NFT sebagai platform seni atau lainnya.
Nevertoolavish (NTL), salah satu sneaker customizers paling bergengsi di Indonesia melihat bahwa NFT merupakan sebuah medium baru sebagai seni digital dengan eksplorasi kreativitas yang tidak terbatas.
“Setelah eksis di dunia artisan customizer, kami memutuskan terjun di NFT dan melihat bahwa sistem serta mediumnya sangat menarik, dimana secara ekosistem dapat menguntungkan dari sisi kreator maupun kolektor,” ujar Muhammad Haudy, CEO & Co-Founder Nevertoolavish.
Baca Juga: Bukan Bitcoin / Ethereum, inilah crypto currency volume terbesar di Indonesia
Sementara menurut Winny Wong selaku CEO Banyan Core, Indonesia memiliki banyak sekali artis bertalenta seperti arsitek, desain interior, digital artis, pelukis, penulis lagu, aktor, dan lainnya.
Namun sayangnya, mereka tidak banyak terekspos ke global market, bahkan secara umum karya yang dimiliki belum diapresiasi dengan harga yang setimpal. NFT akan menjadi kesempatan besar bagi para kreator bertalenta untuk menunjukkan passion dan kreativitas yang dimiliki, dan menjadi strategi dalam mendorong bisnis kreatif di Indonesia.
Selanjutnya: Tokocrypto siapkan berbagai inisiasi proyek blockchain dalam waktu dekat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News