kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Belum waktunya ubah fraksi harga saham


Rabu, 05 Agustus 2015 / 19:45 WIB
Pengamat: Belum waktunya ubah fraksi harga saham


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengubah lagi pengelompokan fraksi harga (tick price). Belum jelas berapa ketentuan yang ditentukan. Meski begitu, BEI akan mengambil jalan tengah dari pengelompokan fraksi yang ada saat ini dengan sebelumnya.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menilai bahwa pemodal membutuhkan adaptasi selama beberapa bulan untuk trading dengan fraksi harga baru. Terlebih dengan kondisi pasar yang lesu seperti saat ini, ia merasa adaptasi dalam melakukan trading cenderung menyebalkan.

“Kondisi belum pas untuk melakukan eksperimen seperti itu. Ambil jalan tengah boleh, tapi nanti kalau kondisi pasar membaik,” ucap Teguh, kepada KONTAN, Rabu, (5/8).

Ia menyebut, pemodal mulai putus asa dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Karena sejak awal tahun, IHSG telah merosot 7,2%. Malah Teguh menilai fraksi harga saat ini turut menahan IHSG tak jatuh dalam. Ia menjelaskan, fraksi harga saat ini membuat trader kesulitan untuk menjual suatu saham. Akhirnya harga saham tersebut pun stagnan karena sulit bergerak.

Teguh pun membandingkan dengan fraksi harga lama. Pada tahun 2013, IHSG sempat terjerembab dari 5.200 ke 3.800. Sedangkan dengan fraksi saat ini, IHSG bertahan di 4.850.

Namun Teguh menyadari bahwa semenjak fraksi harga diubah, nilai transaksi harian di pasar saham mengalami penurunan. Dulu, transaksi perdagangan bisa mencapai Rp 8 triliun. Namun kini, nilai transaksi di Rp 7 triliun saja cukup lumayan. Pada akhirnya, ini mengurangi omzet perusahaan sekuritas, serta fee ke BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Sisi positifnya, tujuan pembentukan fraksi harga itu tercapai. Teguh merasa, pergerakan saham tak terlalu ekstrem. Risiko gambling dan praktik penggorengan saham pun berkurang. Menurutnya, pergerakan saham saat ini cukup rasional karena fraksi harga.

Jika ingin mengambil jalan tengah, Teguh berharap volume perdagangan naik tapi fluktuasi saham tak terlalu ekstrem. Sementara, ia menilai hal ini bagus bagi broker. Namun tak berpengaruh apa pun bagi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×