Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rumor mengenai penetapan harga initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel masih menarik dibicarakan. Kabar terbaru, penetapan harga IPO sebenarnya tidak sesuai yang diinginkan oleh para penjamin pelaksana emisi KS.
"Penjamin emisi sudah melakukan riset dan harga yang diusulkan adalah Rp 600 per saham hingga Rp 800 per saham," kata sumber KONTAN. Sayangnya, si sumber enggan mengatakan apa alasan Kementerian BUMN menetapkan kisaran harga IPO KS menjadi Rp 800 per saham hingga Rp 1.150 per saham.
Yang pasti, ia mengatakan, jika penetapan harga IPO KS berada pada kisaran Rp 850 per saham, maka harga ini termasuk premium. Bukan cuma itu, jika kisaran harga IPO ditetapkan pada level yang diusulkan oleh penjamin emisi, maka tidak akan muncul ribut-ribut seperti yang terjadi saat ini.
Musatafa Abubakar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku harga yang diusulkan oleh para penjamin emisi adalah Rp 700 per saham hingga Rp 1.100 per saham. Namun, "Harganya kami naikkan agar dana yang bisa diterima oleh emiten bisa lebih baik," tuturnya.
Tak hanya itu, setelah Kementerian BUMN menetapkan harga IPO KS pada level Rp 850 per saham, ada yang mencoba mengusulkan kenaikan harga. "Kami memang berniat menaikkan harga IPO menjadi Rp 950 per saham atas usulan KS, sayangnya rencana tersebut tidak bisa terealisasi," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
