Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) membukukan pendapatan sebesar Rp 1 trilliun di 2022. Pendapatan ini turun 9,2%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,1 trilliun.
Penurunan kinerja VICI diakibatkan terutama merosotnya penjualan antiseptik akibat kondisi pandemi yang membaik di keseluruhan tahun 2022.
Namun, jika penjualan produk-produk antiseptik dikecualikan, penjualan VICI tumbuh 13% dibandingkan 2021.
Pada kuartal IV-2022, kinerja VICI sebetulnya mulai bangkit. Di periode tersebut, VICI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 318 miliar atau naik 13,2% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Billy Hartono Salim, CEO PT Victoria Care Indonesia mengatakan, VICI mampu menerapkan strategi yang tepat dalam menyikapi perubahan kondisi pandemi dengan mengeluarkan produk-produk baru yang sesuai dengan permintaan pasar.
"Didukung dengan strategi digital marketing yang mampu meningkatkan awareness dan permintaan atas produk-produk baru tersebut baik di pasar online maupun offline," ujarnya, Jumat (31/3).
Baca Juga: Victoria Care (VICI) Targetkan Penjualan Tumbuh 20% di Periode Ramadan
VICI juga melakukan investasi pada kategori-kategori baru seperti perawatan rambut profesional dan kosmetik dekoratif. Dan ini membuahkan hasil dengan pertumbuhan penjualan mencapai masing-masing 300% dan 185% di tahun 2022 dibandingkan 2021.
VICI menyadari bahwa pandemi mengubah arah bisnis dan perusahaan ini merespons perubahan tersebut dengan segera mengeluarkan produk-produk baru yang sesuai dengan tren pasar dan ternyata diterima positif.
"Kekuatan VICI di research & innovation yang didukung dengan kemampuan produksi dan distribusi yang luas, mendukung perbaikan performa kami dari kuartal ke kuartal di sepanjang 2022,” ujarnya.
Billy menambahkan, yang juga menjadi capaian penting VICI di tahun 2022 adalah kemampuan untuk monetisasi dari online channel. Penjualan melalui online naik lebih dari 300% di tahun 2022 dibandingkan 2021.
VICI berinvestasi dengan memperkuat tim digital marketing dengan generasi muda yang kreatif dan adaptif dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi di platform digital.
“Kami melihat peluang yang luar biasa pada online channel dengan berinvestasi pada tim digital marketing untuk mengoptimalkan berbagai online platform yang tersedia untuk memperkuat penjualan. Sehingga dapat menjadi salah satu growth engine untuk tahun 2023,” Imbuhnya.
Tahun ini, Billy menyadari adalah tahun yang penuh dengan tantangan. Kondisi perekonomian global dan kondisi geopolitik yang terus memanas tentunya akan memiliki dampak tersendiri untuk Indonesia.
Namun di sisi lain, Billy melihat permintaan atas produk-produk personal care di market domestik tetap kuat. Isu inflasi sebagai akibat dari kenaikan harga BBM yang terjadi di tahun lalu tidak memengaruhi performa, bahkan penjualan terus meningkat sejak kenaikan harga BBM.
"Tren penguatan penjualan tersebut juga kami lihat di bulan-bulan awal tahun 2023 ini yang menunjukkan kenaikan signifikan,” ucapnya.
Baca Juga: Victoria Care (VICI) Bidik Pertumbuhan Laba Dobel Digit pada 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News