kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Pendapatan turun, rugi bersih Atlas Resources (ARII) melesat di 2020


Kamis, 03 Juni 2021 / 07:20 WIB
Pendapatan turun, rugi bersih Atlas Resources (ARII) melesat di 2020


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Atlas Resources Tbk (ARII) kurang mengesankan di tahun 2020 lalu. Buktinya, emiten tambang batubara ini menderita rugi bersih US$ 13,94 juta sepanjang tahun lalu.

Asal tahu saja, realisasi rugi bersih ini naik 300,4% dari rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2019 lalu yang hanya US$ 3,45 juta.

Tertekannya bottomline ARII tidak terlepas dari penurunan pendapatan perusahaan di tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan ARII hanya US$ 42,16 juta, turun 32,86% dari pendapatan di 2019 yang US$ 62,80 juta.

Secara rinci, pendapatan ARII didominasi oleh penjualan batubara, yakni mencapai US$ 36,60 juta atau 86% dari pendapatan total. Sisanya, yakni sebesar US$ 5,55 juta merupakan pendapatan lainnya.

Adapun rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah kepada Mercuria Energy Trading Pte Ltd (MET) senilai US$ 16,26 juta dan China Commodities Solution (HK), limited (CCS) sebesar US$ 4,25 juta. Tahun lalu, ARII tidak mencatatkan penjualan kepada Butterworth Trading Ltd (BT) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga: Ini rekomendasi saham komoditas usai sejumlah negara lakukan lockdown

 

ARII juga berhasil memangkas sejumlah bebannya sepanjang 2020. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 24,3% dari semula US$ 62,76 juta menjadi US$  47,47 juta. Beban usaha menurun 33%, dari semula US$ 7,32 juta menjadi US$ 4,90 juta.  Beban keuangan juga terpantau menurun, dari semua US$ 7,60 juta menjadi US$ 3,62 juta.

Per Desember 2020, ARII mencatatkan jumlah aset senilai US$ 360,80 juta, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 332,58 juta dan ekuitas senilai US$ 28,21 juta.  Adapun kas dan setara kas ARII menurun dari semula US$ 1,35 juta pada 2019 menjadi US$ 506.000 per akhir 2020.  

Selanjutnya: Melihat prospek saham emiten komoditas pasca Malaysia, India dan Australia lockdown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×