kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) naik 12,7% pada kuartal I-2021


Selasa, 08 Juni 2021 / 06:46 WIB
Pendapatan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) naik 12,7% pada kuartal I-2021
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pendapatan Rp 1,42 triliun dengan EBITDA Rp 1,24 triliun pada kuartal I-2021. Pendapatan tersebut naik 12,7% dibandingkan realisasi pendapatan pada tiga bulan pertama 2020 yang sebesar Rp 1,26 triliun.

Dari segi bottom line, TBIG mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 265,9 miliar. Jumlah tersebut meningkat 16,35% dibanding laba bersih kurtal I tahun lalu yang sebesar Rp 228,54 miliar.

Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Hardi Wijaya Liong mengatakan, TBIG memperlihatkan pertumbuhan organik yang kuat dengan penambahan 811 penyewaan kotor yang terdiri dari 252 sites telekomunikasi dan 559 kolokasi. Per 31 Maret 2021, TBIG mencatatkan 32.612 penyewaan dan 16.501 sites telekomunikasi.

Sites telekomunikasi ini terdiri dari 16.390 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 32.501, maka rasio kolokasi ( tenancy ratio) TBIG menjadi 1,98x.

Baca Juga: Anak Usaha Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siap Menambah 100 Menara Tahun Ini

"Pertumbuhan pesanan kolokasi yang berkelanjutan telah menghasilkan rasio kolokasi tertinggi hingga saat ini sebesar 1,98x. Bisnis kami terus berlanjut untuk menunjukkan ketahanannya dengan pertumbuhan organik yang kuat di saat kami melalui pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung,” kata Hardi dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/6).

 

Dari segi utang, per 31 Maret 2021, TBIG mencatatkan total pinjaman kotor ( gross debt) sebesar Rp 26,83 triliun dan total pinjaman senior ( gross senior debt) Rp 11,58 triliun. Jumlah tersebut sudah termasuk bagian pinjaman dalam mata uang dollar AS yang telah dilindung nilai yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya.

Menurut Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Helmy Yusman Santoso, total pinjaman kotor dan total pinjaman senior pada kuartal pertama 2021 meningkat karena penarikan pinjaman bank untuk mendanai pembelian 3.000 aset menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) senilai Rp 3,97 triliun. Jumlah tersebut ditempatkan sebagai saldo kas menunggu penyelesaian transaksi pada awal April 2021. 

Dengan saldo kas yang mencapai Rp 5,11 triliun, maka total pinjaman bersih ( net debt) menjadi Rp 21,72 triliun dan total pinjaman senior bersih ( net senior debt) menjadi Rp 6,47 triliun. Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2021 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 1,3 kali dan pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,4 kali. Rasio leverage bersih tersebut turun dibanding kuartal pertama tahun 2020 yang sebesar 4,8 kali.

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) siapkan capex Rp 2 triliun tahun ini, berikut penggunaannya

“Pada kuartal pertama 2021, kami berhasil memperpanjang rata-rata jangka waktu dan profil jatuh tempo utang kami. Kami berhasil menerbitkan obligasi dollar AS dengan peringkat layak investasi serta beberapa obligasi Rupiah dan menyelesaikan pembiayaan kembali pinjaman dollar," ucap Helmy. 
Menurut dia, pihaknya juga melihat pengurangan biaya pembiayaan menyeluruh dan terus melakukan lindung nilai atas seluruh pinjaman dengan instrumen lindung nilai yang sesuai dengan jatuh temponya.

Helmy menambahkan, pada awal April 2021, TBIG telah menyelesaikan jual beli dan pengalihan 3.000 menara dari IBST senilai Rp 3,97 triliun atau setara US$ 280 juta dengan menggunakan dana internal dan fasilitas bank yang ada pada akhir Maret 2021. Pendapatan dan EBITDA tambahan dari akuisisi ini akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan pada kuartal kedua tahun 2021.

Selanjutnya: Tambah menara dan jaringan 5G, Tower Bersama (TBIG) siapkan capex Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×