Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil membukukan kenaikan pendapatan 2,68% dari Rp 41,8 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 42,92 triliun. Sementara itu, laba bersih perusahaan turun 18,61% dari Rp 9,08 triliun menjadi Rp 7,39 triliun.
Manajemen Unilever menyampaikan kinerja tersebut dipengaruhi oleh penjualan spreads pada tahun 2018. Sehingga, kinerja tahun ini sejatinya lebih baik bila mengesampingkan efek penjualan spreads.
Baca Juga: Ini penyebab laba Unilever Indonesia (UNVR) turun sepanjang 2019
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan saat ini saham UNVR masih cukup menarik. Bahkan dia merekomendasikan beli dengan target harga dalam satu tahun ke depan Rp 9.075. Sedangkan, per Kamis (30/1), UNVR ditutup melemah 0,3% di level Rp 8.225.
"Di sektor konsumer ini kan persaingan produknya kompetitif, selama ini Unilever masih bisa mempertahankan tingkat penjualan yang positif. Dan yang terpenting komitmen mereka yang rajin membagi dividen," ujar Nafan, Kamis (30/1).
Pasca stocksplit, UNVR juga dinilai menarik lantaran price earning ratio (PER) menjadi sekitar delapan kali.
Baca Juga: Usai Stock Split Saham UNVR Melemah, Simak Prospek dan Rekomendasinya
Nafan juga memprediksi sepanjang 2020 nanti, laba UNVR akan bisa tumbuh 3% lebih banyak dengan adanya katalis positif dari omnibus law. Di mana, perusahaan akan mendapatkan pengurangan beban pajak setelah aturan sapu jagad tersebut diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News