Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kenaikan pendapatan 2,68% secara tahunan (yoy) dari Rp 41,8 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 42,92 triliun. Namun, laba bersih perusahaan turun 18,61% dari Rp 9,08 triliun menjadi Rp 7,39 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba tersebut disebabkan oleh turunnya penghasilan lain-lain dari Rp 2,82 triliun hanya menjadi Rp 3,08 miliar. Sementara itu, UNVR nampak menaikkan biaya pemasaran dari Rp 7,68 triliun menjadi Rp 8,05 triliun.
Baca Juga: Usai Stock Split Saham UNVR Melemah, Simak Prospek dan Rekomendasinya
Penurunan penghasilan lain-lain, lantaran pada 2018 perusahaan mendapatkan keuntungan dari transaksi penjualan aset kategori spreads. UNVR menjual hak untuk mendistribusikan produk yang menggunakan merek dagang global, merek dagang lokal dan daftar pelanggan di Indonesia kepada PT Upfield Consulting Indonesia.
Sehingga, tanpa memperhitungkan keuntungan spreads, laba bersih perusahaan tumbuh 9,3%.
Dalam rilis tertulisnya, manajemen UNVR menjelaskan penjualan spreads juga nampak dalam kenaikan pendapatan. Untuk memperoleh perbandingan yang setara, maka angka penjualan kategori spreads harus dikeluarkan. Sehingga angka pertumbuhan pendapatan bersih sepanjang 2019 sebesar 4,8% yoy.
Baca Juga: Saham UNVR malah turun ketika pertama kali diperdagangkan di pasar tunai, kenapa?