Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode Januari-September 2018. TINS membukukan pendapatan pada periode sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp 6,80 triliun. Jumlah ini naik tipis 2,72% dari Rp 6,62 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/11), pendapatan TINS ditopang oleh penjualan logam timah dan tin solder yang berkontribusi sebesar Rp 6,18 triliun pada kuartal III 2018. Jumlah ini naik tipis 4,56% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penjualan tin chemical berkontribusi sebesar Rp 358,45 miliar atau naik 32,34%. Sementara pendapatan dari rumahsakit pada kuartal III tahun ini menyumbang sebesar Rp 151,51 miliar atau turun 9,4% dibanding periode serupa di tahun lalu.
Lalu pendapatan dari real estate pada triwulan ketiga 2018 menyumbang sebesar Rp 38,29 miliar atau naik drastis 1,79% dari Rp 2,02 miliar pada triwulan ketiga 2017.
Pendapatan dari jasa galangan kapal turun 5% dari Rp 6,48 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu menjadi Rp 6,14 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Sedangkan pendapatan dari penjualan nikel baru berkontribusi pada kuartal III 2018 sebesar Rp 61,75 miliar.
Beban pokok pendapatan di kuartal III ini juga ikut naik 5% menjadi Rp 5,71 triliun dari Rp 5,46 triliun pada kuartal III tahun lalu. Kenaikan beban pokok yang lebih tinggi ketimbang kenaikan pendapatan ini menyebabkan laba kotor TINS turun 6% menjadi Rp 1,15 triliun.
Namun, beban keuangan TINS yang naik 69% menjadi Rp 200,40 miliar dari sebelumnya Rp 118,54 miliar. Alhasil laba bersih TINS tergerus 14,98% dari Rp 300,57 miliar menjadi Rp 255,54 miliar.
Adapun total aset TINS pada akhir September tahun ini sebesar 13,55 triliun, naik 14,15% dari total aset di akhir tahun lalu. Liabilitas TINS naik 25% menuju Rp 7,25 triliun pada triwulan ketiga 2018 dari Rp 5,81 triliun pada periode akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News