kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pendapatan Naik di Kuartal I-2023, Simak Prediksi Kinerja BMRI Sepanjang Tahun


Kamis, 27 April 2023 / 14:40 WIB
Pendapatan Naik di Kuartal I-2023, Simak Prediksi Kinerja BMRI Sepanjang Tahun


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 19,4% QoQ di kuartal I 2023. Capaian itu membuat kinerja BMRI di tahun 2023 diprediksi masih positif.

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi memaparkan, pendapatan bersih BMRI di kuartal I 2023 mencapai Rp 12,6 triliun. Namun, net interest margin (NIM) BMRI di kuartal I 2023 tercatat sebesar 5,4%.

“NIM BMRI di kuartal I 2023 ini lebih rendah dari NIM di tahun 2022, meskipun masih dalam panduan manajemen di tahun 2023 sebesar 5,3%-5,6%,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/4).

Baca Juga: Catat Pertumbuhan di Kuartal I, Begini Prediksi Kinerja BMRI di Tahun 2023

BMRI juga mengalami peningkatan pendapatan bunga sebesar 0,9% QoQ akibat ekspansi saldo pinjaman yang naik 0,3% QoQ ditambah dengan repricing imbal hasil pinjaman.

Sayangnya, cost of fund (CoF) BMRI naik melebihi peningkatan imbal hasil pinjaman, meskipun rasio CASA mencapai 74,2% di kuartal I 2023. Hal tersebut menyebabkan kenaikan beban bunga sebesar 16,3% QoQ di kuartal I 2023.

Cost to income ration (CIR) BMRI turun menjadi 37,0% di kuartal I 2023, karena top line tumbuh dengan kecepatan dua digit melebihi peningkatan marjinal sebesar 2,2% YoY di operating expenditure (opex).

Selain itu, cost of credit (CoC) BMRI juga menurun 39 bps YoY menjadi 1,2% di kuartal I 2023 akibat cakupan yang luas dan peningkatan kualitas aset.

Baca Juga: PGEO Rilis Utang Baru untuk Bayar Utang, Ini Dampaknya Menurut Analis

“Secara keseluruhan, langkah-langkah efisiensi operasional ditambah dengan manajemen risiko yang baik telah membuahkan hasil yang tercermin dari pendapatan yang lebih tinggi dari yang diharapkan,” ungkapnya.

Tirta melihat, sistem perbankan Indonesia saat ini memiliki permodalan yang baik, memiliki sumber pendanaan yang terdiversifikasi, sebagian besar aset diinvestasikan dalam bentuk pinjaman, dan indikator likuiditas tetap banyak.

Hal itu membuat sistem perbankan Indonesia tak rentan layaknya gejolak yang melanda perbankan dunia, salah satunya runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).

Sebagai bank terbesar berdasarkan aset, BMRI memiliki modal yang kuat, yaitu Tier-1 sebesar 19,1% dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 20,3% di kuartal I 2023.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×