Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merck Tbk (MERK) mencatatkan pendapatan yang positif sepanjang tahun 2019. Emiten farmasi itu mengantongi pendapatan hingga Rp 744,63 miliar, tumbuh 21,67% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 611,96 miliar.
Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari bisnis biopharma (farmasi) yang mencapai Rp 549,63 miliar atau setara 73,81%. Sisanya adalah pendapatan lain-lain. Sebagian besar pendapatan farmasi berasal dari penjualan ke PT Anugrah Argon Medica yang mencapai Rp 521,83 miliar.
Sementara itu, pendapatan Merck juga berasal dari bisnis kesehatan konsumen yang mencapai Rp 87,73 miliar yang berasal dari penjualan ke PT Anugerah Pharmindo Lestari.
Jika dilihat dari pasarnya, penjualan Merck masih didominasi dari domestik hingga Rp 623,39 miliar atau 83,71%. Sisanya dari pasar luar negeri sebesar Rp 121,25 miliar.
Baca Juga: Merck (MERK) bakal kehilangan pendapatan Rp 32 miliar, kenapa?
Meski pendapatan naik double digit, laba bersih MERK justru merosot. MERK membukukan laba Rp 78,26 miliar sepanjang tahun 2019, menurun dari tahun 2018 yang tercatat Rp 1,16 triliun.
Laba sepanjang 2019 lebih mini dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada 2018 MERK mencatatkan penerimaan dari akun laba dari operasi yang dihentikan setelah pajak hingga Rp 1,13 triliun. Tanpa akun tersebut, laba MERK sepanjang tahun 2018 hanya mencapai Rp 37,38 miliar.
Asal tahu saja, RUPSLB pada Juni tahun 2018 menyetujui penjualan bisnis kesehatan dan konsumen. Lalu, pada akhir November 2018, bisnis kesehatan konsumen secara efektif dijual ke Procter & Gamble International Operations SA, cabang Singapura. Penjualan ini dimaksudkan supaya Merck lebih terfokus pada pengembangan bisnis farmasi.
Baca Juga: Penjualan ekspor dan laba anjlok, begini strategi Merck (MERK) untuk semester kedua
Sementara itu, sepanjang tahun 2019 total aset yang dimiliki MERK mencapai Rp 901,06 miliar. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,26 triliun. Adapun total liabilitas MERK juga turun hingga 58,77% yoy menjadi Rp 307,049 miliar dari sebelumnya Rp 744,83 miliar. Untuk ekuitas MERK justru meningkat 14,61% yoy, dari Rp 518,28 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 594,01 miliar di tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News