Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja keuangan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengalir bebas hambatan sepanjang semester pertama tahun ini. Pendapatan operator jalan tol itu melejit 61,32% jadi Rp 6,71 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 4,12 triliun.
Laba JSMR melonjak 52,92%, dari 571,74 miliar menjadi Rp 874,32 miliar. Dengan pencapaian itu, JSMR memenuhi 67,11% target pendapatan tahun ini Rp 10 triliun.
Peningkatan kinerja perusahan pelat merah tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan konstruksi yang mencapai lima kali lipat dari periode sama tahun lalu. Pada semester I 2015 pendapatan konstruksi JSMR hanya Rp 475,77 miliar.
Adapun di semester I 2016 pendapatannya mencapai Rp 2,49 triliun. Meski masih jadi penyumbang pendapatan terbesar, penghasilan tol hanya tumbuh 15,8% dari tahun lalu Rp 3,63 triliun menjadi Rp 4,21 triliun.
Lonjakan pendapatan tol ini terutama berasal dari kenaikan tarif 11 ruas tol pada 1 November 2015 lalu.
Liga Maradona, Analis Recapital Securities, mengatakan, pendapatan tol masih tetap akan jadi penyumbang terbesar pemasukan emiten milik pemerintah ini. Dengan tarif tol yang cukup tinggi, ruas Jakarta–Cikampek masih akan menjadi pemasok paling besar bagi kinerja JSMR.
"Apalagi kalau melihat semester kedua ini lebih banyak hari libur. Ini saja mau Hari Raya Idul Adha Jasa Marga sudah memperkirakan trafiknya akan ramai," kata Liga kepada KONTAN, Jumat (9/9).
Dengan raihan selama separuh tahun ini yang sudah mencapai 67,11%, Liga optimistis JSMR bakal mampu melewati target pendapatan 2016 mencapai Rp 10 triliun. Namun, ia masih belum bisa menghitung sampai berapa banyak potensi kelebihan tersebut.
Yang jelas, Liga menambahkan, pendapatan tol JSMR akan terus bertumbuh lantaran kenaikan tarif dan penambahan ruas tol. Pendapatan konstruksi mereka pun berpeluang meningkat karena banyak proyek jalan bebas hambatan yang sekarang dalam proses pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News