Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Beban pokok kontrak dan pendapatan yang naik 3,9% menjadi US$ 1,32 miliar dari sebelumnya US$ 1,27 miliar. Secara konsolidasi Indika Energy mencatat Laba Kotor sebesar US$ 349,9 juta, atau turun sebesar 47,7% secara year-on-year (yoy).
Marjin Laba Kotor juga turun dari 34,5% menjadi 20,9% yang terutama disebabkan oleh tarif pajak royalti batubara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang lebih tinggi.
Dus, emiten tambang batubara ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 89,80 juta. Angka ini tergerus hingga 55,21% dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 200,55 juta.
Baca Juga: Intip Rencana Bisnis Mandiri Herindo Adiperkasa (MAHA) Usai IPO
INDY juga mencatatkan laba inti sebesar US$ 114,4 juta atau turun sebesar 52,4% dibandingkan dengan US$ 240,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Azis Armand, Vice President Director dan Group CEO Indika Energy, menuturkan di periode semester pertama 2023, Indika Energy semakin meningkatkan performa Environmental, Social and Governance (ESG) dan memperkuat diversifikasi di sektor non-batubara – termasuk dalam bidang energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions.
“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi nasional, dan selaras dengan aspirasi kami untuk mencapai netral karbon atau net-zero pada tahun 2050,” terang Azis.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Serius Diversifikasi Bisnis Non Batubara
INDY mencatat realisasi belanja modal (capital expenditure/ capex) pada periode semester pertama 2023 sebesar US$ 70,9 juta. Sebanyak US$ 5,7 juta diantaranya adalah untuk Indika Indonesia Resources, dan Kideco sebesar US$ 3,4 juta.
Pada bisnis baru non-batubara, capex terutama digunakan untuk sektor mineral (terutama untuk proyek tambang emas Awakmas) sebesar US$ 39,1 juta, Ilectra Motor Group (IMG) sebesar US$ 6,0 juta, dan Indika Nature sebesar US$ 5,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News