kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,56   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Impack Pratama Industri (IMPC) di semester I-2020 naik, ini penopangnya


Jumat, 07 Agustus 2020 / 19:34 WIB
Pendapatan Impack Pratama Industri (IMPC) di semester I-2020 naik, ini penopangnya
ILUSTRASI. perusahaan material bangunan PT?Impack Pratama Industri Tbk IMPC


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kinerja topline PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) masih moncer di enam bulan pertama 2020. Sepanjang Januari - Juni 2020, perusahaan ini membukukan pendapatan neto sebesar Rp 768,06 miliar, naik 13,58% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 676,22 miliar.

Pertumbuhan pendapatan neto didorong oleh kenaikan pendapatan baik di pasar domestik maupun luar negeri. Melansir laporan keuangan perusahaan, total pendapatan dalam negeri bruto tumbuh 6,39% secara tahunan secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 537,36 miliar di  semester I 2020. 
Sementara itu, total pendapatan luar negeri bruto IMPC naik signifikan 34,92 yoy menjadi Rp 245,09 miliar.

Sekretaris Perusahaan Impack Pratama Industri Lenggana Linggawati mengatakan, sebagian pertumbuhan pendapatan IMPC di enam bulan pertama berasal dari kontribusi pendapatan entitas anak yang diakuisisi di tahun 2020.

Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) akan meluncurkan dua produk baru lagi di semester II

Sebelumnya IMPC memang tercatat melakukan pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat, Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020 lalu. 

Jenis aset yang diambil alih meliputi barang persediaan, mesin dan peralatan serta merek dagang dengan nilai transaksi sebesar AU$ 1,5 juta. Transaksi pembelian aset ini dilakukan anak perusahaan IMPC yang berbasis di Australia, yakni ImpackOne Pty Ltd yang 100% kepemilikan sahamnya dikuasai IMPC.

Sayangnya, pertumbuhan pendapatan neto rupanya juga diiring oleh kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat naik 8,19% yoy menjadi Rp 493,05 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok pendapatan IMPC hanya mencapai Rp 455,69 miliar di semester I 2019.

Kenaikan pendapatan juga dijumpai pada beban usaha dan beban lainnya. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban usaha IMPC tercatat naik 39,39% yoy dari semula Rp 135,68 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 189,14 miliar di semester I 2020. Sementara itu, beban lainnya membengkak 67,57% yoy dari Rp 13,57 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 22,75 miliar di semester I 2019.

Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih IMPC menyusut 9,59% yoy menjadi Rp 29,39 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, laba bersih IMPC tercatat mencapai Rp 32,51 miliar di semester I 2019.

“Penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk disebabkan antara lain oleh kenaikan beban usaha dan  kenaikan beban-lain serta oleh kerugian yang dialami oleh bisnis real estat,” jelas Lenggana kepada Kontan.co.id, Kamis (7/8).

Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) mampu bukukan pertumbuhan 10% di semester I

Per 30 Juni 2020, total aset IMPC tercatat sebesar Rp 2,63 triliun. Angka tersebut terrdiri atas total ekuitas sebesar Rp 1,42 triliun dan total liabilitas sebesar Rp 1,21 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode IMPC tercatat sebesar Rp 279,57 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut naik 28,07% dibanding kas dan setara kas awal periode IMPC untuk tahun buku 2020 yanng tercatat sebesar Rp 218,29 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×