kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) susut 67,79% pada Kuartal III-2020


Jumat, 06 November 2020 / 07:58 WIB
Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) susut 67,79% pada Kuartal III-2020
ILUSTRASI. Garuda Indonesia luncurkan livery pesawat bermasker pada armada B737-800 NG.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,14 miliar hingga kuartal III-2020. Capaian tersebut amblas 67,79% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 3,54 miliar.

Berdasar laporan keuangan yang dirilis Kamis (5/11), emiten bersandi GIAA ini mencatat pendapatan dari penerbangan berjadwal senilai US$ 917,29 juta, penerbangan tak berjadwal sebesar US$ 46,92 juta, dan pendapatan lain-lain berkontribusi US$ 174,56 juta.

Di tengah menyusutnya pendapatan, Garuda Indonesia juga harus menanggung beban usaha senilai US$ 2,44 miliar atau 25,61% lebih kecil dari periode yang sama 2019.

Garuda Indonesia memperoleh keuntungan selisih kurs senilai US$ 83,35 juta, padahal pada kuartal III-2019 GIAA mencatat rugi kurs US$13,91 juta. Di saat yang sama pendapatan keuangan tercatat US$ 43,89 miliar meningkat dari periode yang sama tahun lalu US$ 4,98 juta.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) ekspansi rute ke tiga destinasi wisata unggulan nasional

Dengan demikian, emiten penerbangan pelat merah ini membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,07 miliar. Kondisi ini berbeda dari kuartal III tahun lalu yang masih mendulang laba bersih US$ 122,42 juta.

Per September 2020, asset GIAA melonjak 122,47% jadi US$ 9,90 miliar dari posisi asset pada akhir tahun lalu sebesar US$ 4.45 miliar.

Manajemen GIAA menjelaskan, perubahan aset sehubungan dengan implementasi PSAK 73 yaitu penambahan Aset Hak Guna Usaha Pesawat, Perlengkapan dan Peralatan, Perangkat Keras, Kendaraan, Tanah dan Bangunan dan Prasarana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×