Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
"Itu bisa menjamin pendapatan Mitratel sehingga penurunan kinerja top line MTEL akan terbatas alias limited downside," jelas Robertus saat ditemui Kontan kemarin.
Kedua, MTEL punya posisi kuat di luar Pulau Jawa. Robertus menyebut ini berpotensi mendorong pendapatan dari PT Indosat Tbk (ISAT) ke Mitratel yang tengah gencar menyasar Indonesia bagian timur.
Untuk bisa membatasi penurunan kinerja yang ada, Robertus menyarankan para emiten menara telekomunikasi untuk melakukan diversifikasi bisnis pelengkap infrastruktur jaringan seperti fiber optik.
Analis Indo Premier Sekuritas Giovanni Dustin mencermati, suku bunga yang masih tinggi dan peluang penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menekan kinerja para emiten.
"Beberapa perusahaan saat ini tampaknya memiliki leverage yang tinggi. Mengingat ada kenaikan kebutuhan belanja modal beberapa tahun terakhir," jelas dia dalam riset.
Indo Premier Sekuritas menyematkan peringkat overweight untuk sektor menara. Sementara, top picks Mirae Asset Sekuritas jatuh pada MTEL dengan target harga di Rp 890 dan rekomendasi trading buy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News