kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik, simak rekomendasi sahamnya


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 21:40 WIB
Pendapatan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek (EMTK) mencetak pendapatan neto senilai Rp 9,59 triliun hingga kuartal III 2021. Raihan kinerja sembilan bulan EMTK itu naik 13,62% dibandingkan kuartal III 2020, yang sebesar Rp 8,44 triliun.

Merujuk pada laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, pertumbuhan pendapatan EMTK ditopang oleh kenaikan signifikan dari jasa kesehatan dan rumah sakit yang meningkat hingga 515,2%. Pada kaurtal III 2020, raihan pendapatan dari segmen ini hanya Rp 189,53 miliar, lalu meningkat pesat menjadi Rp 1,16 triliun per September 2021.

Pendapatan iklan-neto EMTK juga naik 16,31% menjadi Rp 3,85 triliun. Sedangkan jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis EMTK meningkat 2,95% menjadi Rp 119,53 miliar. EMTK juga mencetak kenaikan pendapatan lain-lain yang signifikan, yakni 101,43% menjadi Rp 592,93 miliar.

Pendapat EMTK hanya turun dari segmen penjualan barang. Pada kuartal III 2021 EMTK membukukan penjualan barang senilai Rp 3,86 triliun, atau turun 14,6% dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Campina Ice Cream (CAMP) masih yakin dengan target penjualan Rp 1 triliun tahun ini

Dengan beban pokok pendapatan senilai Rp 6,66 triliun, EMTK mampu mencetak laba kotor sebesar Rp 2,93 triliun atau naik 33,18% dibandingkan periode September 2020. Dengan hasil ini, EMTK menumbuhkan laba periode berjalan sebesar 210,9% menjadi Rp 549,96 miliar.

Namun dari sisi bottom line, laba bersih EMTK turun 54,44% menjadi Rp 217,11 miliar. Sedangkan untuk kepentingan nonpengendali, EMTK mencetak laba Rp 332,84 miliar, berbalik dari periode September 2020 dimana EMTK mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali sebesar Rp 299,69 miliar.

Gencar ekspansi dan kolaborasi

Grup Emtek pun semakin gencar mengepakkan sayap bisnisnya, terutama dari sisi pengembangan ekosistem digital dan konten kreatif. Terbaru, Grup EMTK berkolaborasi dengan RANS Entertainment lewat unit bisnis di anak usahanya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). 

Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono mengungkapkan, melalui anak usahanya, yakni Indonesia Entertainment Group (IEG), SCMA telah menyuntikkan investasi kepada perusahaan yang didirikan oleh artis kondang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tersebut. Sayangnya, Sutanto belum membeberkan berapa nilai investasi dan juga porsi saham yang saat ini digenggam SCMA.

"Kami belum pada posisi men-disclose mengenai berapa nilai investasi maupun prosentase kepemilikan. Yang perlu di-highlight, Raffi dan Nagita masih tetap mayoritas daripada RANS. Jadi kami memiliki kepemilikan yang minoritas, tapi cukup lumayan," ungkap Susanto dalam konferensi pers yang digelar Jumat (29/10).

Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) terus memacu proyek pembangkit EBT

Sutanto berharap bersama SCMA, RANS yang memiliki popularitas tinggi serta lini bisnis yang terus berkembang, bisa lebih lincah dalam menumbuhkan usahanya. "Kami akan saling mengkomplemen, misalnya dari sisi platform mereka (RANS) sangat kuat di sosial media dan YouTube. Kami kuat dari sisi free to air, FTV maupun platform OTT, saya rasa itu perpaduan yang luar biasa," sebut Sutanto yang juga merupakan Wakil Presiden Direktur EMTK.

Grup Emtek tercatat memiliki portofolio bisnis dan investasi yang terdiversifikasi. Baru-baru ini, EMTK pun telah menjadi salah satu investor dari klub sepakbola PSIM Yogyakarta.

Pada pertengahan Oktober 2021 lalu, EMTK juga berkolaborasi dengan Grab Indonesia dan Bukalapak meluncurkan program #KotaMasaDepan untuk membangun ekosistem digital yang menyasar UMKM di kota-kabupaten tier kedua dan ketiga. Pada tahap awal, program ini menargetkan ada 10.000 UMKM yang terlibat.

Direktur EMTK Titi Maria Rusli mengungkapkan bahwa kolaborasi serta investasi pada ekosistem digital dan konten kreatif menjadi bagian dari strategi pengembangan usaha Grup Emtek. "Emtek berusaha terus mengembangkan kegiatan usahanya ke berbagai aspek untuk mendukung pertumbuhan Perusahaan," kata Titi kepada Kontan.co.id, Jum'at (29/10).

Dihubungi terpisah, Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana menilai bahwa EMTK banyak melakukan diversifikasi usaha dengan memanfaatkan teknologi, seiring prospek model bisnis online to offline (O2O) yang menjanjikan di Indonesia. EMTK pun diperkirakan akan terus membangun ekosistem guna memajukan model bisnis ini.

Kendati begitu, perlu dicatat bahwa hasil dari kolaborasi dan gencarnya investasi EMTK tidak bisa terlihat secara instan. Hal itu setidaknya bisa tergambarkan dengan melihat kinerja EMTK pada tahun depan.

Menurut Wawan, walau saat ini EMTK bergerak atas sentimen, namun dalam jangka yang lebih panjang investor akan selalu kembali melihat kinerja fundamental perusahaan dalam menghasilkan laba.

"Saat ini valuasi EMTK cenderung mahal, namun dengan asumsi model bisnisnya berjalan, maka target price EMTK sekitar 2800 untuk tahun 2022, investor jangka panjang dapat melakukan akumulasi beli," sebut Wawan.

Selanjutnya: Kuartal III-2021, Japfa Comfeed (JPFA) bukukan penjualan Rp 24,93 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×