Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Pada pertengahan Oktober 2021 lalu, EMTK juga berkolaborasi dengan Grab Indonesia dan Bukalapak meluncurkan program #KotaMasaDepan untuk membangun ekosistem digital yang menyasar UMKM di kota-kabupaten tier kedua dan ketiga. Pada tahap awal, program ini menargetkan ada 10.000 UMKM yang terlibat.
Direktur EMTK Titi Maria Rusli mengungkapkan bahwa kolaborasi serta investasi pada ekosistem digital dan konten kreatif menjadi bagian dari strategi pengembangan usaha Grup Emtek. "Emtek berusaha terus mengembangkan kegiatan usahanya ke berbagai aspek untuk mendukung pertumbuhan Perusahaan," kata Titi kepada Kontan.co.id, Jum'at (29/10).
Dihubungi terpisah, Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana menilai bahwa EMTK banyak melakukan diversifikasi usaha dengan memanfaatkan teknologi, seiring prospek model bisnis online to offline (O2O) yang menjanjikan di Indonesia. EMTK pun diperkirakan akan terus membangun ekosistem guna memajukan model bisnis ini.
Kendati begitu, perlu dicatat bahwa hasil dari kolaborasi dan gencarnya investasi EMTK tidak bisa terlihat secara instan. Hal itu setidaknya bisa tergambarkan dengan melihat kinerja EMTK pada tahun depan.
Menurut Wawan, walau saat ini EMTK bergerak atas sentimen, namun dalam jangka yang lebih panjang investor akan selalu kembali melihat kinerja fundamental perusahaan dalam menghasilkan laba.
"Saat ini valuasi EMTK cenderung mahal, namun dengan asumsi model bisnisnya berjalan, maka target price EMTK sekitar 2800 untuk tahun 2022, investor jangka panjang dapat melakukan akumulasi beli," sebut Wawan.
Selanjutnya: Kuartal III-2021, Japfa Comfeed (JPFA) bukukan penjualan Rp 24,93 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News