Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pratama Widya Tbk (PTPW) di semester I-2020 cukup mumpuni. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PTPW berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 22,08 miliar di enam bulan pertama tahun ini.
Realisasi ini membuat laba bersih di semester I-2020 tersebut naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,61 miliar.
Adapun kenaikan laba bersih terjadi sejalan dengan pendapatan PTPW yang tercatat naik 7% ke Rp 102,60 miliar di akhir Juni lalu.
Baca Juga: Pratama Widya (PTPW) mempertahankan target kontrak anyar Rp 300 miliar
Selain kinerja yang cukup baik, ternyata raihan kontrak baru PTPW pun cukup mengesankan di periode Januari-Juni 2020. Corporate Secretary and Business Development PTPW Richard Antonio mengatakan, di periode tersebut, perusahaan berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 113,36 miliar atau 61% dari target tahun 2020.
"Semester I 2020 ini, perusahaan juga telah merevisi target pendapatan di tahun 2020 yang sebelumnya Rp 211 miliar menjadi Rp 185 miliar. Jumlah ini masih naik sekitar 1,55% dibanding raihan tahun 2019 dengan rasio net profit margin di atas 20%," kata dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (5/8).
Lebih lanjut Richard bilang, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan PTPW pada tahun ini yaitu sebesar Rp 103,76 miliar. Di semester I-2020, capex yang sudah direalisasikan adalah untuk pembelian lahan sebesar Rp 16,96 miliar, bangunan sebesar Rp 5,46 miliar dan alat berat senilai Rp 24,61 miliar.
Sebagai upaya mempertahankan bisnis di kala pandemi ini, PTPW telah melaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan perusahaan lain agar dapat bersinergi dan produktif.
Richard memberikan gambaran pihaknya melakukan KSO dengan PT PP Presisi Tbk untuk pekerjaan Cement Deep Mixing (CDM).
"Kami bersaing dengan Perusahaan asing untuk pekerjaan ini karena CDM merupakan hal baru di dunia konstruksi Indonesia sehingga pelaku pasarnya masih sedikit," sambung Richard.
Selain itu, PTPW juga melakukan kerja sama dalam hal transfer knowledge bidang teknologi alat berat dengan Sunward Intelligent Equipment Co Ltd yang merupakan perusahaan terbuka di Tiongkok dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Tiongkok.
Baca Juga: PTPW Optimistis Pendapatan Tumbuh 50%
"Dalam hal kontrak, strategi kami adalah berfokus pada proyek infrastruktur, karena pembangunan infrastruktur akan selalu ada untuk menunjang perekonomian setelah masa pandemi selesai," sambungnya.
Tak hanya itu, PTPW juga melanjutkan proyek pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur di tengah pandemi ini. Tak akan membebani APBN, pembangunan itu dikabarkan lebih fokus ke pembiayaan Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Berkenaan itu, PTPW pun turut terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru dengan anggaran Rp 486 triliun tersebut. Manajemen menargetkan dari proyek ibu kota baru di Kalimantan ini, akan dapat memberikan kontribusi omset sebesar Rp 4,8 triliun.
"Untuk mencapai target tersebut, kami telah merencanakan pembangunan kantor cabang dan workshop di pulau Kalimantan pada tahun 2021," ujar dia.
PTPW kini tengah menjalankan proyek infrastruktur, seperti pembangunan bendungan di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara, proyek jalan tol di Balikpapan - Samarinda dan Aceh, serta kereta cepat di Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News