Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Diharapkan, ketika tambang Poboya sudah beroperasi, maka terdapat kontribusi pendapatan yang berasal dari penjualan emas.
BRMS akan memulai produksi tambang emasnya tahun depan. Hal ini sehubungan dengan hampir rampungnya konstruksi fasilitas produksi di Tambang Poboya, Sulawesi Tengah, lewat anak usahanya yakni PT Citra Palu Minerals (CPM).
Proyek tambang emas tersebut memiliki cadangan sekitar 3,9 juta bijih dan sumber daya sekitar 7,9 juta bijih. Produksi diperkirakan akan mencapai 100.000 ton bijih di tahun pertama dan diperkirakan meningkat menjadi 180.000 ton bijih pada tahun kedua dan seterusnya.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) mengantongi laba US$ 1,02 juta di kuartal III-2019
Lebih lanjut, BRMS berencana untuk mengolah bijih emas menjadi dore bullion lewat fasilitas smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Pulogadung, Jakarta, untuk kemudian diproses menjadi emas batangan.
Emas batangan ini nantinya akan dijual kepada pelanggan dalam negeri seperti kepada Aneka Tambang, Pegadaian, atau bahkan diekspor ke luar negeri. Meski demikian, BRMS tetap mengupayakan adanya kontribusi pendapatan dari jasa konsultasi pertambangan.
“Jika itu (penjualan emas) sudah terjadi, mungkin tetap ada pendapatan dari jasa konsultasi. Itu bagus. Tetapi, pendapatan utama kami dari penjualan emas,” pungkas Herwin.
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News