Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) masih berupaya untuk mengejar dan mengerek kinerja usaha di sisa akhir tahun ini.
Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan, meski secara tahunan pendapatan masih mengalami pelemahan, namun ia mengaku pendapatan BIRD pada kuartal tiga tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kuartal 2-2020.
Hal ini sejalan dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Michael menjelaskan, penerapan PSBB jilid dua sekarang ini memang cukup berimbas untuk kinerja BIRD.
"Akan tetapi tidak seberat yang kami alami di masa PSBB pertama pada April kemarin," ungkapnya, Sabtu (3/10).
Baca Juga: Terimbas pandemi, Blue Bird (BIRD) prediksi pendapatan bisa turun 25%-50% tahun ini
Meski demikian, sambungnya, sekarang ini trajectory pertumbuhan masih terjadi ketimbang capaian pada kuartal kedua tahun ini dan BIRD akan tetap menjaga capaian kinerja tersebut.
Untuk meningkatkan kinerja, BIRD fokus memberikan layanan yang disertai protokol kesehatan serta mengembangkan bisnis baru seperti pengantaran logistik menggunakan armada taksi.
Bisnis layanan logistik ini dinamakan Birdkirim secara business to business (BtoB) guna memanfaatkan armada di tengah pandemi Covid-19.
"Kami juga berkolaborasi dengan pihak lain untuk pengembangan bisnis logistik seperti kerjasama yang kami lakukan dengan PT Kereta Api Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) jajal layanan logistik yang bernama BirdKirim
BIRD bekerjasama dengan KAI untuk memberikan layanan last mile atau transportasi lanjutan kepada para pelanggan kereta jarak jauh dan pelanggan rail express.
"Dimana taksi Blue Bird bisa mengantarkan logistik untuk first dan last mile dari mereka yang mengirimkan barang lewat KAI sehingga tidak perlu repot-repot ke stasiun untuk drop atau ambil barang," paparnya.
Baca Juga: Luncurkan layanan Last Mile PT KAI gandeng Bluebird antarkan penumpang sampai rumah
Sebagai informasi, pada semester pertama tahun ini BIRD mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun atau menyusut 39,79% dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,91 triliun.
Seiring dengan itu, BIRD juga harus menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 93,67 miliar, nilai tersebut berbanding terbalik dengan perolehan pada semester 1-2019 yang mencatat laba bersih Rp 158,37 miliar.
Selanjutnya: Kinerja semester I-2020 melempem, Blue Bird (BIRD) lirik bisnis logistik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News