Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berakhirnya pandemi Covid-19 dan aktivitas masyarakat yang kembali normal mengangkat prospek pendapatan berulang emiten properti. Para pengembang properti pun memperkirakan segmen tersebut bisa kembali tumbuh positif di tahun ini.
Misalnya, PT Metropolitand Land Tbk (MTLA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang memproyeksikan pendapatan berulang bisa tumbuh 30% di tahun ini.
Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, target tersebut didorong potensi peningkatan okupansi mall dan hotel. Pasalnya, masyarakat sudah kembali beraktivitas di luar rumah. Selain itu, Metland dalam waktu dekat juga akan membuka satu hotelnya di Ubud, Bali.
"Target pendapatan berulang yang terdiri dari mal, hotel, dan tempat rekreasi tahun 2023 meningkat sekitar 30% dari tahun sebelumnya," ujar Olivia kepada Kontan.co.id, Kamis (9/3).
Baca Juga: Pandemi Berakhir, Metropolitan Land (MTLA) Proyeksikan Pendapatan Berulang Tumbuh 30%
Senada, Direktur PWON Ivy Wong juga melihat dengan beroperasinya tenat di pusat perbelanjaannya dan perbaikan pendapatan di hotel dapat mengerek segmen tersebut. Pihaknya pun mengestimasikan pertumbuhan 30% pada recurring income.
Meski begitu, keduanya sepakat masih belum berencana mengerek kenaikan tarif sewa. Saat ini masih dalam pemulihan sehingga perlu waktu untuk meningkatkan tarif secara agresif.
"Saat ini masih pemulihan setelah jatuh selama dua tahun ke belakang, sehingga perlahan-lahan saja dulu," kata Ivy.
Baca Juga: Pilih-Pilih Emiten BUMN dengan Fundamental dan Prospek Bagus di 2023
Prospek Saham
Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan, aktivitas masyarakat yang pulih membawa potensi pertumbuhan pendapatan berulang. Sehingga dapat menarik lebih banyak tenant untuk beroperasi penuh.
"Dengan meningkatnya permintaan emiten properti juga dapat menaikkan tarif sewanya, tetapi mungkin bertahap," kata Jono.
Dari pergerakan sahamnya, Jono melihat pergerakan para emiten properti masih bergerak sideways. Saham PWON misalnya turun 4,96% sejak awal tahun (YTD) dan MTLA melemah 1,55% YTD, meskipun terjadi perbaikan dalam 6 bulan terakhir dengan kenaikan 3,26%.
Selain itu, saham pengelola pusat perbelanjaan dan hotel lainnya seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga bergerak mendatar.
Namun dengan sentimen positif pada segmen pendapatan berulang, Jono memperkirakan dapat mendongkrak pergerakan harga sahamnya. Dari berbagai saham tersebut, Jono menjagokan saham SMRA dan PWON.
"SMRA target terdekat Rp 650 dan PWON target terdekat Rp 500," ujar Jono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News