Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berupaya memperbaiki kinerja keuangan. Di sepanjang tahun 2024, rugi bersih GOTO menyusut 94,34% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,5 triliun pada 2024. Pada 2023, rugi bersih GOTO masih sebesar Rp 90,5 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan GOTO pada Rabu (12/3), mengempisnya kerugian GOTO ditopang membaiknya pendapatan bersih emiten teknologi ini. Di 2024, pendapatan GOTO mencapai Rp 15,89 triliun. Meningkat 7,5% secara tahunan dari perolehan di 2023 sebesar Rp 14,78 triliun.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyatakan, membaiknya kinerja GOTO akan berdampak positif pada saham emiten ini. Dia merekomendasikan maintain buy GOTO. Saham emiten teknologi ini diproyeksikan akan bergerak di kisaran Rp 79–Rp 89.
Baca Juga: Kinerja Membaik, GOTO Kejar EBITDA Sebesar Rp 1,6 Triliun di Tahun 2025
Analis Bahana Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO. Ia menaikkan target harga GOTO ke Rp 93 dari sebelumnya Rp 90 setelah emiten ini mengumumkan kinerja full year 2024.
Dalam risetnya, Kevin menyatakan GOTO membukukan hasil yang kuat pada kuartal 4-2024 dengan adjusted EBITDA khusus di kuartal ini adalah Rp399 miliar, meningkat 191% secara kuartalan.
"Hal ini didorong oleh perbaikan di segmen on demand service dan perubahan haluan di segmen Fintech, yang membukukan EBITDA yang disesuaikan positif sebesar Rp14 miliar, sesuai dengan target manajemen," ujar Kevin.
Gross transaction value (GTV) Inti grup mencapai Rp268,2 triliun pada 2024, tumbuh 58% secara year on year (YoY). Sementara GTV grup mencapai Rp 519,8 triliun, naik 29% secara YoY. Pendapatan bruto meningkat 30% secara YoY menjadi Rp18,1 triliun pada 2024.
Baca Juga: Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024
Segmen on demand service (ODS) yang dikenal dengan produk Gojek dan Gofood mencatat adjusted EBITDA Rp 679 miliar, membalikkan kondisi di tahun 2023 yang masih negatif Rp 219 miliar.
Pendapatan bruto Gojek juga meningkat 17% di tahun lalu mencapai Rp14,17 triliun, dari tahun sebelumnya Rp12,11 triliun. Nilai transaksi bruto (GTV) Gojek sepanjang tahun lalu mampu menembus Rp63,04 triliun, naik 13% dari GTV Gojek tahun sebelumnya Rp55,64 triliun.
"Ke depan, GOTO berencana untuk memperluas jangkauannya di segmen terjangkau guna meraih pangsa pasar sekaligus menyasar pelanggan dengan pengeluaran lebih tinggi guna menyeimbangkan profitabilitas," ujar Kevin.
Langkah itu melalui GoCar Premium, GoRide Premium, dan GoFood Express. GoFood Express telah menyumbang 28% dari total GTV makanan pada kuartal IV-2024. Selain itu, GOTO bermaksud untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan iklan, sekaligus mengurangi promosi pelanggan dan insentif yang didanai perusahaan.
GOTO juga meraih komisi jasa e-commerce dari Tokopedia pada kuartal IV/2024 mencapai Rp 204 miliar, atau Rp183 miliar setelah dikurangi pajak pertambangan nilai (PPN). Sepanjang tahun, pendapatan ini mencapai Rp 690 miliar, atau Rp 622 miliar setelah dikurangi PPN, yang mencerminkan 11 bulan imbalan jasa e-commerce.
Selanjutnya: Presiden Prabowo Setuju Pembukaan Kembali Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Saudi
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Festival Ramadan 13-19 Maret 2025, Khong Guan Mulai Rp 50.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News