kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Pendapatan Bersih Terkoreksi 3,61%, Begini Strategi Blibli (BELI) ke Depan


Selasa, 02 April 2024 / 04:00 WIB
Pendapatan Bersih Terkoreksi 3,61%, Begini Strategi Blibli (BELI) ke Depan
ILUSTRASI. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli mencatatkan pertumbuhan transaksi atau kinerja operasional atau selama 2023.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli mencatatkan pertumbuhan transaksi atau kinerja operasional atau selama 2023. Meski begitu, pendapatan bersih entitas Grup Djarum ini masih terkoreksi. 

Melansir rilis kinerja yang diterima Kontan pada Senin (1/4), BELI mencatatkan Total Processing Value (TPV) sebesar Rp 72,51 triliun. Ini tumbuh 17% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 61,40 triliun. 

Rinciannya TPV segmen ritel 1P berkontribusi sebesar Rp 7,38 triliun, ritel 3P menyumbang Rp 49,91 triliun, segmen institusi sebesar Rp 10,06 triliun dan toko fisik senilai Rp 4,77 triliun. 

Namun pendapatan bersih Blibli sepanjang 2023 terkoreksi 3,61% secara tahunan menjadi Rp 14,71 triliun. Padahal BELI mampu mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 15,26 triliun di 2022.

Baca Juga: Tekan Biaya Pemasaran, Rugi Bersih Blibli (BELI) Menciut 33% di 2023

Pendapatan bersih Blibli terdiri atas segmen ritel 1P sebesar Rp 6,38 triliun, ritel 3P mencapai Rp 199 miliar, institusi berkontribusi Rp 3 triliun dan toko fisik sebesar Rp 4,19 triliun. 

CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menuturkan selama 2023, pihaknya fokus untuk mengejar profitabilitas dengan mengoptimalkan bauran produk dan memprioritaskan produk dengan margin yang lebih tinggi. 

“Efisiensi menjadi kunci utama dalam operasional Blibli dengan memanfaatkan data untuk mengoptimalkan pembelanjaan iklan hingga melakukan efisiensi pemasaran,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (1/4). 

Adapun beban pokok pendapatan BELI terpantau menyusut 21,44% YoY menjadi Rp 12,31 triliun. Beban penjualan juga ikut turun sebesar 21,44% YoY menjadi Rp 2,27 triliun. 

Sementara itu beban umum dan administrasi Blibli malah menanjak 10,05% YoY menjadi Rp 3,71 triliun. Terakhir, beban lain BELI juga naik 88,17% YoY menjadi Rp 94,86 miliar. 

Ke depannya, Kusumo bilang BELI akan fokus mengembangkan dan memperkuat strategi omnichannel dalam ekosistem Blibli Tiket melalui perluasan toko fisik secara lebih lanjut. 

Baca Juga: E-Commerce Siap Manfaatkan Momentum Ramadan untuk Kerek Transaksi

Sepanjang 2023, Blibli telah menambah 40 toko elektronik konsumen. Alhasil, Blibli telah mengoperasikan 116 toko elektronik konsumen dan 65 gerai supermarket premium pada akhir 2023. 

“Saat ini, kami juga sedang membangun gudang baru di Marunda yang progres pembangunannya telah mencapai kurang lebih 60% di akhir 2023 dan diproyeksikan mulai beroperasi secara bertahap tahun ini,” ucap Kusumo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×