kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan Biaya Pemasaran, Rugi Bersih Blibli (BELI) Menciut 33% di 2023


Senin, 01 April 2024 / 21:22 WIB
Tekan Biaya Pemasaran, Rugi Bersih Blibli (BELI) Menciut 33% di 2023
ILUSTRASI. Blibli Store, toko offline milik PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli di Kawasan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Rugi bersih Global Digital Niaga (BELI)menyusut 33,28% secara tahunan menjadi Rp 3,64 triliun.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli berhasil menekan rugi bersih sepanjang 2023. Rugi bersih entitas Grup Djarum ini berhasil menyusut 33,28% secara tahunan menjadi Rp 3,64 triliun.

Melansir laporan keuangan tahun buku 2023, emiten dengan kode saham BELI ini membukukan pendapatan bersih Rp 14,71 triliun. Raihan ini turun 3,61% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 15,26 triliun di 2022.

Direksi & Chief Financial Officer Blibli Ronald Winardi mengklaim sepanjang 2023, pihaknya fokus pada peningkatan kinerja profitabilitas dan tercermin dari capaian yang berhasil ditorehkan.

“Ini dilakukan dengan merasional bauran kategori produk pada segmen 1P retail dan penyesuaian biaya pada usaha marketplace,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (1/4).

Baca Juga: Entitas Grup Djarum, Blibli (BELI) Mencatat Rugi Bersih Rp 3,64 Triliun di 2023

Selain itu, lanjut Ronald, BELI juga terus fokus untuk melakukan efisiensi pada biaya periklanan dan pemasaran telah mengurangi kerugian Blibli lebih lanjut.

Untuk gambaran, beban pokok pendapatan BELI terpantau menyusut 21,44% YoY menjadi Rp 12,31 triliun. Beban penjualan ikuta ikut turun sebesar 21,44% YoY menjadi Rp 2,27 triliun.

Sementara itu beban umum dan administrasi Blibli malah menanjak 10,05% YoY menjadi Rp 3,71 triliun. Terakhir, beban lain BELI juga naik 88,17% YoY menjadi Rp 94,86 miliar.

“Langkah efisiensi biaya yang terus kami terapkan telah mengurangi kerugian kami lebih lanjut. Kami yakin tren positif ini akan berlanjut pada 2024,” ucap Ronald.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×