Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan kinerja keuangan dan operasional yang kurang memuaskan dalam enam bulan pertama 2025.
Dikutip dari materi presentasi perusahaan yang dipublikasikan Jumat (1/8), volume penjualan semen INTP di pasar domestik mengalami penurunan 2,4% year on year (yoy) menjadi 8,65 juta ton pada semester I-2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 8,87 juta ton.
Hasil ini sejalan dengan tren pasar semen nasional yang mengalami kontraksi penjualan 3,1% menjadi 27,16 juta ton pada semester I-2025.
Walau begitu, INTP berhasil membukukan pertumbuhan penjualan semen ke pasar ekspor sebesar 45,8% yoy dari 163.000 ton pada semester I-2024 menjadi 237.000 ton pada semester I-2025.
Baca Juga: Raup Pendapatan Rp 3,73 triliun, Begini Prospek Mr DIY (MDIY)
Dengan demikian, total volume penjualan semen INTP baik domestik dan ekspor tercatat sebesar 8,89 juta ton pada akhir semester I-2025. Hasil ini lebih rendah 1,6% yoy dibandingkan realisasi volume penjualan semester I-2024 sebesar 9,03 juta ton.
Hingga akhir semester I-2025, pangsa pasar INTP di industri semen nasional berada di level 29,5% yang terdiri dari pangsa pasar di Jawa sebesar 36,5% dan luar Jawa sebesar 21,9%.
Dari sisi keuangan, pendapatan bersih INTP berkurang 1,1% yoy menjadi Rp 8,03 triliun pada semester I-2025, dari sebelumnya Rp 8,12 triliun. Namun, EBITDA INTP mampu meningkat 1,3% yoy menjadi Rp 1,35 triliun pada semester I-2025, dibandingkan Rp 1,33 triliun yang diraih pada semester I-2024.
INTP masih mampu membukukan kenaikan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 13,8% yoy dari Rp 434,7 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp 494,8 miliar pada semester I-2025.
Di tengah tantangan industri semen, INTP mampu meningkatkan porsi penggunaan bahan bakar alternatif untuk produksi semen menjadi 27,7% pada semester I-2025. Pada akhir 2024 lalu, porsi penggunaan bahan bakar alternatif oleh perusahaan masih berada di level 21,4%.
Baca Juga: Charlie Hospital Semarang (RSCH) Rugi Rp 10,95 Miliar pada Semester I 2025
Selanjutnya: Jetstar Asia Kini Tak Lagi Mengudara, Ada Apa?
Menarik Dibaca: Promo Bundling JCO Sweet Delights 4-10 Agustus, Donut + 1 Liter Minuman Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News