kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Adaro masih sejalan proyeksi, kenaikan harga saham ADRO mulai terbatas


Rabu, 01 Desember 2021 / 21:01 WIB
Pendapatan Adaro masih sejalan proyeksi, kenaikan harga saham ADRO mulai terbatas
ILUSTRASI. Adaro Energy (ADRO) membukukan kenaikan pendapatan 31% menjadi US$ 2,57 miliar hingga September 2021.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan kenaikan pendapatan 31% secara year on year (yoy) menjadi US$ 2,57 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Sejalan dengan itu, laba bersih ADRO melesat 286% yoy menjadi US$ 465 juta.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, kinerja ADRO sejauh ini masih sejalan dengan proyeksinya. "Perolehan pendapatan ADRO Januari-September 2021 telah mencapai 85% dari proyeksi pendapatan akhir tahun kami yang sebesar US$ 2,9 miliar," ucap Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/12).

Menurut Okie, pencapaian pendapatan tersebut didorong oleh naiknya harga jual batubara. Manajemen ADRO pun mencatat, harga jual rata-rata (ASP) batubara ADRO meningkat 42% yoy berkat tingginya harga batubara.

Baca Juga: Hingga September, Adaro (ADRO) catat kenaikan pendapatan usaha 31% yoy

Meskipun begitu, Okie melihat saat ini industri batubara berpotensi tertekan menjelang akhir tahun 2021. Intervensi harga dan kenaikan harga yang terlalu masif dinilai dapat memberikan tekanan pada inflasi biaya energi lebih cepat, seperti yang sudah terjadi di negara-negara maju.

Di sisi lain, rendahnya serapan kewajiban penjualan batubara untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) ADRO menjadi fokus dari pelaku pasar. Per Oktober 2021, ADRO baru memenuhi 7,5 juta ton dari target DMO 11,1 juta hingga akhir tahun.

"Sehingga kami menilai menjelang akhir periode kuartal IV-2021, emiten akan terfokus pada pemenuhan kuota tersebut," kata Okie.

Baca Juga: Adaro (ADRO) Tersengat Efek Disrupsi Energi Hijau

Secara garis besar, Okie melihat prospek kenaikan harga batubara ke depan lebih terbatas. Hal tersebut seiring dengan mulai stabilnya produksi pada tahun depan sehingga  berdampak pada harga acuan batubara yang lebih rendah dari tahun ini.

Terkait dengan sahamnya, Okie memprediksi, ADRO masih punya ruang kenaikan dalam jangka pendek ke level Rp 1.800 per saham. Per perdagangan Rabu (1/12), ADRO ditutup naik 3,24% ke posisi Rp 1.755 per saham.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) raih kenaikan pendapatan US$ 2,56 miliar berkat harga batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×