kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pendanaan lewat pasar modal masih menarik


Senin, 17 September 2018 / 10:57 WIB
Pendanaan lewat pasar modal masih menarik
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun pasar volatile, pendanaan melalui pasar modal sepertinya masih diminati. Beberapa perusahaan mencari pendanaan baik lewat initial public offering (IPO) maupun penawaran obligasi yang kesemuaanya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan bahwa penyerapan pendanaan dari pasar modal ini akan sangat tergantung pada fundamental perusahaan untuk melunasi kewajiban dari obligasi tersebut.

"Perbankan membutuhkan angka pertumbuhan kredit dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Sementara itu, emiten membutuhkan pendanaan, paling bagus untuk tujuan ekspansi bisnis agar mampu meningkatkan kinerja perusahaan tersebut," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (17/9).

Nafan juga menyebut bahwa opsi pendanaan lewat pasar modal masih bisa dipilih oleh emiten. Hal ini karena pemerintah masih mampu menjaga stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan membuat investasi di pasar modal menjadi menarik.

"Apalagi Indonesia, oleh para lembaga rating global berada pada level investment grade seharusnya membuat pendanaan lewat pasar modal masih menarik." kata Nafan. Ia menambahkan, biasanya kinerja pasar modal Indonesia akan ditentukan oleh kinerja pertumbuhan ekonomi baik itu dari Indonesia itu sendiri, maupun dari eksternal. Sejauh ini, Ia mengatakan bahwa pemerintah masih mampu menjaga stabilitas fundamental makroekonomi domestik

Namun sentimen eksternal berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat eskalasi perang dagang telah menimbulkan dampak pada krisis finansial pada beberapa negara, terutama emerging market, itu musti perlu diantisipasi dan dilakukan mitigasi resiko dari stakeholder, baik itu pemerintah pada umumnya maupun para emiten khususnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×