Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Jackson Palmer, salah satu pencipta Dogecoin, mengkritik mata uang kripto. Sejurus kemudian, harga Dogecoin atau DOGE pada Kamis (15/7) semakin terpuruk ke level US$ 0,18.
"Setelah bertahun-tahun mempelajarinya, saya percaya mata uang kripto adalah sayap kanan," kicau Palmer di Twitter, seperti dikutip The Independent.
"Teknologi hiper-kapitalistik yang dibangun terutama untuk memperkuat kekayaan para pendukungnya melalui kombinasi penghindaran pajak, pengawasan peraturan yang minim, dan kelangkaan yang dipaksakan secara artifisial,” ujarnya.
Alih-alih meringankan lembaga keuangan dan mengurangi kekuatan terpusat, Palmer mengatakan, industri kripto "dikendalikan oleh kartel kuat dari tokoh kaya yang seiring waktu telah berevolusi untuk menggabungkan banyak lembaga yang sama, terikat dengan sistem keuangan terpusat yang ada yang seharusnya mereka gantikan".
Baca Juga: Elon Musk sekali lagi berkicau, harga Dogecoin malah terjungkal 13%
"Sekte" mata uang kripto telah menjadi mirip dengan “corong cepat kaya", dia menyebutkan. Dan, "cryptocurrency hampir dibangun untuk membuat corong pencatutan lebih efisien bagi mereka yang berada di atas dan kurang terlindungi untuk yang rentan".
Ini melalui perangkat lunak yang membatasi intervensi keuangan, seperti audit, regulasi, dan perpajakan, untuk memperburuk “bagian terburuk dari sistem kapitalis saat ini,” Palmer bilang, yang meliputi "korupsi, penipuan, ketidaksetaraan".
Ia menunjukkan fakta, jika pengguna menjadi korban penipuan, industri menganggapnya sebagai kesalahan korban. Tetapi, "miliarder yang memanipulasi pasar" dianggap sebagai "jenius".
"Ini adalah jenis mata uang kripto kapitalisme gratis untuk semua yang berbahaya, sayangnya dirancang untuk memfasilitasi sejak awal," ungkap Palmer.
Mengacu data CoinDesk, harga Dogecoin pada Jumat pukul 21.59 WIB ada di US$ 0,188885 atau turun 6,79% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Selanjutnya: Dogecoin Menjadi Aset Kripto dengan Imbal Hasil Tertinggi di Semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News