kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencatatan perdana, saham DPUM merajai top gainers


Selasa, 08 Desember 2015 / 17:56 WIB
Pencatatan perdana, saham DPUM merajai top gainers


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Emiten baru PT Dua Putra Utama Tbk (DPUM) langsung mencatatkan kenaikan harga saham pada debut perdananya. Harga saham emiten industri perikanan terintegrasi ini terus menanjak hingga menyentuh batas autoreject.

Pada akhir perdagangan Selasa (8/12), saham DPUM ditutup di level Rp 825 per saham atau naik hingga 50% dari harga perdana Rp 550 per saham. Kenaikan harga itu membuat DPUM memuncaki posisi top gainers pada perdagangan hari ini dengan volume transaksi 255.689 lot saham.

DPUM menerbitkan 1,65 miliar saham atau sebesar 40,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari aksi korporasi ini, perseroan meraup dana IPO sebesar Rp 921,2 miliar. Perseroan menunjuk DBS Vickers Securities Indonesia, PT Sucorinvest Central gani, dan PT BNI Securities sebagai penjamin pelaksana efek.

Hendra Purnama, Direktur DBS Vickers Securities, mengatakan, harga saham perdana DPUM setara dengan rasio harga saham terhadap laba bersih per saham alias price to earning ratio (PER) sebesar 18 kali. Karena DPUM adalah perusahaan perikanan terintegrasi pertama yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), perbandingan harga dilakukan dengan industri sejenis lainnya di kawasan regional. "Kalau di industri sejenis, PER masih 20 kali. Sehingga, harga ini memang masih bagus," ujar Hendra di Jakarta, Selasa (8/12).

Saham DPUM banyak diserap oleh investor lokal yakni sebesar 67,21%. Sementara, sisanya diserap investor asing dengan porsi penjatahan 32,79%. Penawaran umum perdana kali ini mengalami kelebihan alias pooling oversubscribed sebesar 10,65 kali. "Memang ada beberapa investor institusi yang membeli dalam jumlah besar, namun kami tidak bisa menyebut investornya," imbuh Hendra.

DPUM juga mengadakan program penjatahan saham untuk karyawan alias employee stock allocation (ESA) maksimal sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya 167,5 juta saham. Dana hasil penerbitan saham perdana ini akan digunakan untuk ekspansi dan modal kerja seperti untuk membeli kapal dan memperbesar kapasitas produksi cold storage.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×