kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pencarian dana di pasar modal tetap semarak di tengah pandemi, ini pendorongnya


Jumat, 17 September 2021 / 21:35 WIB
Pencarian dana di pasar modal tetap semarak di tengah pandemi, ini pendorongnya
ILUSTRASI. Pencarian dana di pasar modal tetap semarak di tengah pandemi, ini pendorongnya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kondisi pandemi tidak menyurutkan aksi pencarian dana di pasar modal. Dana yang terkumpul dari aksi korporasi seperti rights issue hingga initial public offering (IPO) memecahkan rekor tertingginya.

Otoritas bursa setidaknya telah mengantongi lebih dari 40 pipeline rights issue. "Sampai dengan 14 September, total realisasi pendanaan melalui rights issue mencapai Rp 149,27 triliun," ujar I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/9).

Nilai tersebut dengan asumsi rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sudah dilaksanakan seluruhnya. BBRI mengincar dana segar Rp 95,9 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Nilai rights issue yang dicatat BEI berpotensi bertambah. Sebab, masih ada 43 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue dengan estimasi penggalangan dana Rp 23,24 triliun.

Baca Juga: Akan rights issue, Bank Ina Perdana bisa raih dana segar hingga Rp 1,2 triliun

Tahun ini juga menjadi tahun dengan nilai emisi IPO terbesar sepanjang sejarah.

Nyoman menyebut, sudah ada 38 perhelatan IPO sejak awal tahun hingga 16 September kemarin. Dana yang telah terkumpul melalui perhelatan ini mencapai Rp 32,14 triliun.

"Nilai tersebut merupakan perolehan dana terbesar yang dihimpun melalui IPO sejak pemerintah kembali mengaktifkan kembali pasar modal pada 1977," terang Nyoman.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, moncernya pencarian dana di pasar saham tidak terlepas dari campur tangan BEI, dimana BEI pasti memberikan banyak kemudahan untuk meningkatkan minat pasar, sehingga calon emiten yang ingin menggelar IPO bisa terserap oleh pasar.

Baca Juga: Nilai rights issue 2021 diprediksi bakal pecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×