Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
“Kemudian di saat pendemi ini membuat orang mencari alternatif sumber pendapatan baru untuk tetap bisa menghasilkan pundi-pundi uang, maka dari itu, pasar modal menjadi daya tarik calon investor,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (17/9) malam.
Hal ini mendorong jumlah investor tanah air terus bertambah. Terlihat dari jumlah Single Investor Identification (SID) yang meningkat menjadi 5,08 juta SID atau melesat 31,11% dibandingkan akhir tahun 2020.
Rata-rata nilai transaksi di bursa juga terus naik dan kerap memecahkan rekor baru. Sukarno menilai, meningkatnya jumlah dan nilai transaksi bisa jadi mengindikasikan pelaku pasar tidak menyimpan dananya di bank. Atau, bisa jadi adanya fenomena peralihan dari instrumen investasi lain ke pasar modal.
Berkaca pada histori, investasi ke instrumen bitcoin sempat menjadi tren, sehingga banyak investor yang berminat trading ke instrument tersebut karena menghasilkan potensi profit yang besar.
“Nah, di sini bisa jadi karena bitcoin sudah tidak dalam tren kenaikan lagi, sehingga banyak yang kembali ke instrumen trading di saham lagi,” pungkas dia.
Selanjutnya: Telkom dan Telkomsel Masih Punya Ribuan Menara, Berpeluang Dioper Lagi ke Mitratel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News