kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pencabutan SPAB tidak mengganggu bisnis Kresna (KREN) ke depan


Jumat, 30 Juli 2021 / 07:00 WIB
Pencabutan SPAB tidak mengganggu bisnis Kresna (KREN) ke depan


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) memastikan pencabutan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) tidak mengganggu bisnis perusahaan ke depan. Perusahaan yang dulunya memiliki bisnis perantara perdagangan efek ini sudah sejak lama secara bertahap fokus pada bisnis berbasis teknologi.

Berdasarkan laporan keuangan KREN per 31 Maret kemarin, segmen teknologi dan digital mendominasi pendapatan perusahaan. Segmen yang fokus pada bisnis agregator produk digital, produk digital, iklan cloud digital dan software service ini jika ditotal mencapai Rp 3,29 triliun, naik 11,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 2,94 triliun.

Sedang pendapatan perantara perdagangan efek hanya Rp 160,5 juta. "Jadi sifatnya tidak materiil," ujar Direktur Utama KREN Michael Steven, Kamis (29/7).

Bisnis perantara perdagangan efek masuk dalam segmen pendapatan keuangan dan investasi. Pada segmen ini, KREN mencatat kerugian Rp 13,46 miliar, turun 94,43% secara tahunan.

Baca Juga: Saham teknologi milik Grup Kresna kompak menguat, simak rekomendasinya

Sehingga, pendapatan konsolidasi KREN tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 3,27 triliun. Pendapatan ini naik 21,25% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,7 triliun.

Akhir 2015 menjadi fase awal KREN melakukan transformasi bisnis. Sejak saat ini, bisnis perantara perdagangan efek terus mengecil. Medio 2017, sebesar 50% pendapatan KREN berasal dari bisnis teknologi digital. Pada 2018, porsinya bahkan melesat jadi sekitar 90%.

Baca Juga: Kejagung periksa 6 dirut perusahaan sekuritas terkait kasus Asabri

Mempertimbangkan perkembangan tersebut, KREN menargetkan pendapatan sekitar Rp 13 triliun, naik sekitar 15,04% dibanding realisasi tahun lalu. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mengejar target ini. Salah satunya, dengan terus menambah jaringan distribusi digital.

Mengingatkan saja, awal pekan ini beredar surat yang meminta nasabah Kresna Sekuritas untuk memindahkan seluruh aset milik nasabah ke AB lain. Permintaan ini menyusul dicabutnya SPAB tersebut.

Nasabah dengan status clean and clear bisa mengirimkan surat instruksi pemindahan aset ke AB yang ditunjuk oleh nasabah. Clean and clear berarti nasabah yang bersangkutan tidak memiliki utang kepada Kresna Sekuritas dan tidak terikat dengan putusan hukum lainnya.

Surat permintaan tersebut bisa dilayangkan selama kurun waktu 30 hari ke depan terhitung sejak 27 Juli kemarin. "Ini perintah dari otoritas, kami taati," ujar Octavianus Budiyanto, Direktur Utama Krensa Sekuritas kepada KONTAN belum lama ini.

Baca Juga: Mengintip Aset Saham Kresna Life yang Diputus Pailit, dari Bali United Hingga NFCX

Ihwal pencabutan SPAB Kresna Sekuritas terkait perintah penghentian sementara operasional Kresna Sekuritas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober tahun lalu. Perintah ini didasari sejumlah temuan OJK, di antaranya soal fungsi pemasaran yang tidak memadai. OJK juga menemukan ada transaksi tanpa instruksi dari nasabah. 

Direktur BEI Kristian Manullang mengatakan, Kresna Sekruitas telah disuspensi selama 90 hari berturut-turut. "Sesuai dengan ketentuan III.1.2 dan III.2.1 peraturan III-G tentang suspensi dan pencabutan persetujuan Anggota Bursa, bursa dapat melakukan pencabutan SPAB," ujarnya secara terpisah.

Selanjutnya: SPAB dicabut, Kresna Sekuritas meminta nasabah alihkan aset ke anggota bursa lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×