Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) kembali mencetak rekor penawaran tertinggi. Berdasarkan data Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dari tujuh seri SUN yang ditawarkan mencapai Rp 127,11 triliun.
Jumlah penawaran masuk pada lelang kali ini lebih tinggi dari penawaran SUN sebelumnya (4/2) sebanyak Rp 96,90 triliun.
Head of Economic and Research UOB Enrico Tanuwidjaja mengatakan, tren positif pasar obligasi didorong banyaknya sentimen negatif yang mendorong ketidakpastian perekonomian global. Alhasil, investor lebih memilih aset aman seperti SUN.
Baca Juga: Rekor lagi, jumlah penawaran lelang SUN hari ini mencapai Rp 127,11 triliun
“Adanya ketidakpastian global, prospek bisnis, dan pertumbuhan global membuat investor mencari investasi dalam bentuk fixed income seperti surat obligasi,” terangnya pada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Memang di tengah ketidakpastian global, Pemerintah Indonesia masih memberikan imbal hasil yang tinggi dalam obligasi yang diterbitkan. Pada seri tenor pendek dan medium, pemerintah memberikan kupon 7%.
“Real yield kita untuk government bonds masih menarik meski sudah dikurangi inflasi. Di negara lain saja investor masih berminat membeli negative yielding asset atau surat obligasi dengan yield negatif,” kata Enrico.
Baca Juga: Pemerintah tarik enam pinjaman luar negeri US$ 834,32 juta di Januari 2020
Setali tiga uang, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan hal serupa. Menurutnya minat investor terhadap lelang SUN kali ini didorong oleh tingginya permintaan aset aman.
“Investor butuh instrumen yang punya daya tahan dan aman terhadap kondisi pasar global seperti surat utang kita,” tuturnya.
Baca Juga: Indeks obligasi cetak rekor tertinggi sepanjang masa, begini kata analis
Kondisi pasar dalam negeri yang kondusif serta likuiditas yang terjaga baik turut menjadi pemantik minat investor terhadap SUN. Apalagi di awal tahun investor mulai merancang kembali portofolio investasi mereka. Salah satu instrumen investasi terbaik untuk mengawali tahun adalah SUN.
“Apalagi pasar saham cukup tertekan ditunjukkan jumlah volume transaksi yang turun signifikan,” kata Ramdhan.
Enrico dan Ramdhan optimistis pasar obligasi akan terus bergairah selama sentimen negatif global masih terus membayang-bayangi.
Sekadar informasi, meskipun kembali cetak rekor penawaran, total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri SUN yang ditawarkan tersebut hanya Rp 18,5 triliun.
Baca Juga: Penurunan CDS Indonesia bisa berlanjut hingga akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News