kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran pada lelang SUN hari ini (14/7) turun menjadi Rp 61 triliun


Selasa, 14 Juli 2020 / 21:35 WIB
Penawaran pada lelang SUN hari ini (14/7) turun menjadi Rp 61 triliun
ILUSTRASI. Investor asing masih menahan diri untuk masuk ke pasar SUN lewat lelang.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah penawaran yang masuk di lelang Surat Utang Negara (SUN) menurun di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19. Investor asing masih menahan diri untuk masuk ke pasar SUN lewat lelang.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan merilis jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN, Selasa (14/7) menurun Rp 10,86 triliun menjadi Rp 61,16 triliun dari Rp 72,03 triliun di lelang dua pekan sebelumnya.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan, jumlah penawaran menurun karena investor asing cenderung wait and see saat ketidakpastian ekonomi meningkat akibat pandemi. Padahal pemerintah sudah cukup aktif dalam menanggulangi efek negatif pandemi terhadap ekonomi.

Namun, tidak dipungkiri jumlah kasus korona yang masih meningkat memunculkan kekhawatiran akan pelemahan ekonomi. "Untuk masuk ke pasar SUN jadi relatif terbatas bagi investor asing, sementara investor domestik masih mendominasi," kata Ramdhan, Selasa (14/7).

Baca Juga: Rupiah akan bergerak sideways menunggu data neraca dagang esok

Meski jumlah penawaran yang masuk menurun, Ramdhan menilai jumlah penawaran tersebut layak untuk diapresiasi apalagi saat pandemi masih membayangi. Pemerintah pun berhasil menyerap Rp 22 triliun dari lelang ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target indikatif di Rp 20 triliun.

Dari tujuh seri yang dilelang, seri FR0081 yang bertenor lima tahun mendapat penawaran terbanyak sebesar Rp 25,11 triliun. Pemerintah juga menyerap paling tingg di seri ini, yaitu Rp 8,05 triliun.

Namun, dalam lelang kali ini pemerintah tidak menyerap sama sekali dari seri SPN03201015 dan SPN12210429. Meski, kedua seri tersebut juga mendapat penawaran yang masing-masing sebesar Rp 300 miliar dan Rp 1,75 triliun.

Baca Juga: Outlook Indonesia pada semester kedua dinilai jauh akan lebih baik

Ramdhan mengamati pemerintah tengah mempertimbangkan risk profile utang yang dikelola. "Utang jangka pendek dikurangi, sementara kewajiban pembayaran utang digeser ke seri yang lebih panjang," kata Ramdhan.

Dalam lelang kali ini yield yang pemerintah menangkan cenderung menurun. Pada seri acuan tenor 10 tahun di seri FR0082, pemerintah memenangkan yield di 7,04%. Angka tersebut lebih rendah dari yield yang dimenangkan pada seri sama di lelang dua pekan lalu yang berada di 7,18%.

Ramdhan mengatakan yield yang cenderung menurun tersebut memang mencerminkan kondisi di pasar sekunder. Ramdhan menilai daya beli atau permintaan di pasar sekunder cukup tinggi setelah investor domestik mendominasi.

Baca Juga: Aset obligasi dinilai lebih menarik ketimbang saham pada sisa tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×