kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran masuk lelang sukuk negara hari ini mencapai Rp 18,05 triliun


Selasa, 06 Agustus 2019 / 21:57 WIB
Penawaran masuk lelang sukuk negara hari ini mencapai Rp 18,05 triliun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada Selasa (6/8). Dalam lelang kali ini, pemerintah menyerap dana senilai Rp 8,03 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 18,05 triliun.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, seri PBS014 dan SPNS07022020 menjadi seri yang paling laris diburu oleh investor pada lelang hari ini. Keduanya sama-sama memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 6,55 triliun.

Baca Juga: Harga SUN berpotensi turun karena pelaku pasar menahan diri

Jumlah nominal yang dimenangkan oleh PBS014 tercatat sebesar Rp 4,10 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,83%.

Sementara itu, jumlah nominal yang dimenangkan seri SPNS07022020 sebesar Rp 1,65 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 7 Februari 2020 ini memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,06%.

Berikutnya, terdapat seri PBS019 memperoleh nilai penawaran masuk sebesar Rp 2,66 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 2,05 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,17%.

Baca Juga: Simak prediksi imbal hasil lelang sukuk negara hari ini

Seri PBS022 memperoleh nilai penawaran masuk sebesar Rp 0,31 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,23 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 April 2034 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 8,28%.

Dua seri tersisa, yakni PBS015 dan PBS021 memperoleh penawaran masuk masing-masing sebesar Rp 1,39 triliun dan Rp 0,57 triliun. Akan tetapi, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari kedua seri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×